MEDIA BLITAR - Pembangkit nuklir Chernobyl berhasil diduduki oleh Rusia sejak Kamis, 24 Februari 2022 lalu.
Akibatnya, radiasi nuklir dari Chernobyl itu mengalami peningkatan.
Kabar ini diumumkan oleh badan nuklir Ukraina Jum'at 25 Februari 2022.
Tidak disebutkan secara detail seberapa tinggi kenaikan tingkat radiasi yang ditimbulkan.
Namun, menurut mereka, peningkatan level radiasi ini disebabkan oleh banyaknya aktifitas kendaraan militer di daerah tersebut.
Kendaraan militer berat tersebut kemudian menimbulkan debu radioaktif menjadi tersebar ke udara.
“Radiasi mulai meningkat. Namun tidak di tahap yang kritis untuk Kiev saat ini, tetapi kami terus memonitornya,” kata Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip dari laman Reuters.
Baca Juga: Lirik Lagu Fortune Cookie Milik JKT48, Viral di Tiktok: Janganlah Menyerah dalam Menjalani Hidup..Negara tetangga Ukraina, yang tergolong dekat dengan Chernobyl, belum melaporkan adanya peningkatan radiasi di wilayahnya.
Sedangkan lokasi Chernobyl sendiri berjarak sekitar 100 kilometer dari ibukota Ukraina, Kiev.
Penasihat kepresidenan, Mykhallo Podolyak, mengatakan, bahwa Rusia sengaja merebut wilayah Chernobyl sebagai suatu ancaman.
Baca Juga: Ghost 3D HeyFun Apk Link Download Android Terbaru, Viral Tiktok 2022, Legal dan Resmi Pengembang"Tak mungkin mengatakan pembangkit listrik nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang tidak jelas dilakukan oleh Rusia," kata Podolyak.
"Ini merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata dia.
Serangan Rusia ini tercatat sebagai pertempuran terbesar di Eropa sejak Perang Dunia kedua.
Pasukan Rusia dikabarkan menyerang dari tiga arah, Timur dari perbatasan Rusia, Utara melalui Belarus, dan dari arah Selatan lewat Krimea dan laut hitam.
Alasan Rusia untuk merebut Chernobyl, menurut seorang sumber, adalah untuk memperingatkan NATO agar tidak ikut campur, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Chernobyl sendiri adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang dibangun pada era Uni Soviet.
Kemudian PLTN tersebut mengalami kegagalan reaktor, lebih tepatnya reaktor nomor 4, yang dianggap sebagai salah satu bencana nuklir terburuk di sejarah umat manusia.
Peristiwa tersebut menyebabkan banyaknya material nuklir berupa debu yang menyebar di banyak negara di Eropa.
Beberapa dekade berselang, setelah tingkat radiasi nuklir turun ke batas aman, Chernobyl sempat dijadikan lokasi wisata.***