Network
MEDIA BLITAR - Militer Rusia benar-benar melancarkan serangan pada Ukraina, setelah Vladimir Putin mendeklarasikan invasi, Kamis, 24 Februari 2022.
Dikutip dari lapiran AFP terbaru, Rusia mengklaim telah menghancurkan fasilitas strategis militer milik Ukraina.
"Infrastruktur militer di pangkalan udara tentara Ukraina sudah dilumpuhkan," ujar pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari AFP.
Selain menyerang fasilitas militer Ukraina, rudal-rudal Rusia juga telah dilaporkan jatuh ke wilayah-wilayah sipil di kota Kiev.
Laporan korban jiwa terkait invasi Rusia ke perbatasan Ukraina mulai berdatangan.
Dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 24 Februari 2022, petugas penjaga perbatasan Ukraina melaporkan tiga korban jiwa telah terjadi akibat invasi tersebut.
Baca Juga: Konflik Rusia Ukraina Pecah, Presiden Zelensky Umumkan Darurat Militer
Sementara laporan dari pejabat pemerintah Ukraina lebih banyak, yaitu delapan korban jiwa dan sembilan luka-luka telah terkonfirmasi.
Uni Eropa Ancam Sanksi Berat untuk Rusia
Sementara itu Uni Eropa dikabarkan telah menyiapkan sanksi berat untuk Rusia atas invasi pada Ukraina tersebut.
Sanksi tersebut diantaranya adalah pembekukan aset milik Rusia dan penghentikan akses bank-bank ke pasar keuangan Eropa.
Baca Juga: Apa yang Terjadi antara Ukraina dan Rusia? Setelah Rusia Luncurkan Invasi atas Ukraina
"Presiden Putin bertanggung jawab telah membawa perang kembali ke Eropa," kata Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
"Dengan paket (sanksi) ini, kami akan menargetkan sektor-sektor strategis ekonomi Rusia dengan memblokir akses mereka ke teknologi dan pasar utama. Kami akan melemahkan basis ekonomi Rusia dan kapasitasnya untuk memodernisasi."
"Selain itu, kami akan membekukan aset Rusia di UE dan menghentikan akses bank Rusia ke pasar keuangan Eropa." Ancam von der Leyen.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai, Vladimir Putin telah mengancam pihak-pihak yang mencoba ikut campur persolan negaranya.
Dia mengancam akan memberikan efek 'yang tak pernah terbayangkan' pada pihak-pihak yang mencoba ikut campur.***
