Boikot Produk Prancis Dilakukan oleh Kelompok Perdagangan Arab

26 Oktober 2020, 21:32 WIB
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis. /Twitter.com/@MdWaliullah22

MEDIA BLITAR - Beberapa kelompok perdagangan di Arab telah mengumumkan untuk melakukan boikot terhadap produk Prancis sebagai tanggapan atas pernyataan yang dinilai menghasut agama Islam dan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad.

Aktivis Arab juga meluncurkan beberapa ajakan melalui media sosial untuk memboikot semua produk Prancis, menggunakan beberapa tagar seperti #boycottfrance #boycott_French_products #ProphetMuhammad.

Di Kuwait, Alnaeem Cooperative Society, sejumlah besar supermarket mengatakan akan menghapus semua produk Prancis dari rak sebagai protes atas pernyataan menghina Prancis terhadap Islam dan nabi.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Langkah serupa dilakukan oleh beberapa kelompok perdagangan seperti Suburb Afternoon Association, Eqaila Cooperative Society, dan Saad Al Abdallah City Cooperative Society. Ketiga kelompok tersebut menerbitkan foto-foto yang menunjukkan produk Prancis dikeluarkan dari rak mereka.

Di Qatar, Alwajba Dairy Company dan Almeera Consumer Goods Company mengatakan mereka akan memboikot produk Prancis dan akan memberikan alternatif lain tentang hal ini.

Universitas Qatar juga bergabung dalam kampanye boikot tersebut, telah mengumumkan bahwa pihak universitas memutuskan untuk menunda Pekan Kebudayaan Prancis sebagai protes atas penghinaan anti-Islam.

Baca Juga: Masih Dibuka! Pengajuan BPUM atau BLT UMKM Rp2,4 Juta di Kabupaten Blitar Berakhir Besok

"Setiap pencemaran atau pelanggaran terhadap keyakinan, kesucian, dan simbol Islam benar-benar ditolak," kata universitas dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Anadolu Agency.

"Penghinaan ini merusak nilai-nilai kemanusiaan universal dan prinsip-prinsip etika yang tinggi dari semua masyarakat," lanjutnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim, menuduh Muslim 'separatisme'. Dia menggambarkan Islam sebagai 'agama yang mengalami krisis di seluruh dunia'.

Baca Juga: Kelompok Perdagangan Maroko Boikot Produk Prancis Karena Pernyataan Presiden Macron

Ini bertepatan dengan langkah provokatif oleh Charlie Hebdo yang merupakan surat kabar mingguan Prancis, yang terkenal karena menerbitkan karikatur anti-Islam, yang telah menarik kemarahan Muslim di seluruh dunia.

Karikatur tersebut pertama kali diterbitkan pada tahun 2006 oleh surat kabar Denmark Jylllands Posten, yang memicu protes banyak pihak.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler