China Hidupkan Kembali Relik Ribuan Tahun Lewat Teknologi Digital Canggih, Gimana Caranya?

23 Agustus 2022, 21:21 WIB
China Hidupkan Kembali Relik Ribuan Tahun Lewat Teknologi Digital Canggih, Gimana Caranya? /REUTERS/Thomas Peter//

MEDIA BLITAR – Di Museum Liangzhu di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China Timur, kamu bisa menikmati kembali relik ribuan tahun lewat teknologi digital canggih lho.

Kacamata AR menjadi salah satu dari serangkaian langkah yang diambil oleh pihak museum untuk memberikan pengalaman yang lebih jelas dan langsung, tentang peradaban Liangzhu kepada para pengunjung, sekaligus membantu mereka lebih memahami kebudayaan China.

Para wisatawan juga dapat mengunjungi situs web resmi Museum Liangzhu untuk menikmati tur virtual melalui gambar-gambar berdefinisi tinggi dan realitas virtual (virtual reality/VR). 

Baca Juga: China Tarik Peredaran Buku Pelajaran Karena DinilaI Rasis dan Ajarkan Dorongan Seksual: 27 Orang Dihukum

Dengan hanya mengklik mouse, mereka bisa mendapatkan akses ke ruang-ruang pameran yang mungkin tidak akan pernah bisa mereka kunjungi secara fisik.

Beragam teknologi canggih semakin memainkan peran utama di museum-museum di China. Jauh sebelum adanya pameran digital relik-relik budaya, teknologi digital pernah digunakan secara luas dalam penelitian arkeologi dan perlindungan warisan budaya, tutur Ma Dongfeng, Direktur Eksekutif Museum Liangzhu.

Sebuah pusat pemantauan mahadata (big data) telah didirikan untuk melestarikan reruntuhan Liangzhu di dekat museum itu dengan lebih baik lagi. 

Baca Juga: Ketagihan Selingkuh? China Ngaku Punya Ahli Bikin Pelakor dan Pebinor Akut Insyaf dan Tobat

Pusat itu memantau ketat suhu, kelembapan, dan arus wisatawan. Jika data dari situs-situs tertentu melampaui batas, upaya tanggap darurat akan diluncurkan, tutur Ma.

Di Kota Dunhuang, China barat laut, yang dikenal sebagai lokasi kompleks Gua Mogao, yang juga situs Warisan Dunia UNESCO, "proyek Dunhuang digital" memanfaatkan digitalisasi secara ekstensif. 

Hingga akhir 2021, proyek itu telah merampungkan koleksi digital 268 gua, pemrosesan gambar 164 gua, dan rekonstruksi tiga dimensi (3D) 45 patung pahatan berwarna, 146 gua, dan tujuh situs relik berukuran besar.

Baca Juga: Cacar Monyet Amerika Serikat Semakin Meningkat, Disebut Negara Tertinggi dengan Jumlah Kasus

Upaya perlindungan dan menghidupkan kembali budaya kuno Dunhuang ini bukanlah satu-satunya di China. Kompleks Gua Yungang di Provinsi Shanxi juga memiliki "arsip digital" 3D, yang memungkinkan berbagai relik budaya dan arsip historis yang berharga dapat dilestarikan secara permanen.

Teknologi digital memungkinkan kami untuk merekam dan melestarikan relik-relik budaya dengan lebih baik, yang merupakan harta karun tak terbarukan.

Baca Juga: Kisruh Sri Lanka: Presiden Gotabaya Rajapaksa Resmi Undur Diri hingga Kondisi Terkini WNI

Ini merupakan cara yang efektif bagi kami untuk mewujudkan tujuan akhir kami, yakni melestarikan warisan budaya dan menyebarkan pengetahuan historis dan budaya di baliknya

Di masa mendatang, Museum Liangzhu akan meningkatkan platform digitalnya dan mengeksplorasi lebih banyak sumber daya untuk dapat menceritakan kisah historis peradaban China dengan lebih baik lagi Xinua dikutip dari Selasa.***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler