Perang Besar! Terbongkar Latar Belakang Rusia Menyerang Ukraina, Vladimir Putin Balas Dendam Tahun 1991 Silam

25 Februari 2022, 09:26 WIB
Ilustrasi tentara Rusia. //Vadim Yakubyonok/ BelTA/Handout via Reuter /

MEDIA BLITAR - Perang besar sudah terjadi! Perintah Presiden Rusia, Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 bukan tanpa alasan.

Latar belakang Rusia menyerang Ukraina menjadi sorotan dunia Barat lantaran aksi Genosida tersebut memicu kegaduhan publik di seluruh dunia.

Sebelumnya, mantan Menteri Pertahanan Inggris, Toey Sir Gerald Howarth telah memberikan peringatan keras terkait ancaman Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: China Tanggapi Perang Rusia dan Ukraina: 100 Sanksi Terhadap Rusia Nggak Ada Gunanya!

Dia beranggapan aksi Vladimir Putin merupakan cara untuk membalaskan dendam atas kehancuran Uni Soviet pada tahun 1991 silam.

Sebelum aksi penyerangan pada Kamis pagi dilancarkan, sejumlah pasukan sekitar 130.000 tentara Rusia sudah berkemah di sekitar perbatasan Ukraina siap menyerang kapanpun menunggu perintah atasan.

Sir Gerald mengungkapkan bahwa Vladimir Putin berkeinginan untuk menghancurkan ‘setan’ yang memicu Uni Soviet hancur. Selain itu, dia tidak akan pernah memaafkan para pendahulu atas kehancuran negaranya.

Baca Juga: Rusia Gencarkan Tembakan Senjata ke Ukraina, Playoff Piala Dunia 2022 Kontra Polandia Terancam Gagal

Di samping itu, Menteri Pertahanan Ben Wallace juga menyebut bahwa terdapat ‘bau Munich’ di udara, ketika dia mendeskripsikan aksi penyerangan Rusia di Ukraina seolah membenarkan alasan Vladimir Putin melakukan aksi tersebut sangat mungkin.

"Saya berpikir Ben Wallace benar sekali, dia adalah Menteri Pertahanan kelas satu, mantan tentara dan perwira di Pengawal Skotlandia dengan banyak pengalaman dan saya pikir dia membawa tekad baja untuk masalah yang sangat serius ini," ucap sir Gerald mendukung.

Baca Juga: Rusia Akui Niat Incar Hancurkan Infrastruktur Militer Ukraina, Bantah Serang Kota-kota di Pusat Ukraina

Sir Gerald menjelaskan latar belakang Rusia menyerang Ukraina yang dipimpin oleh Putin karena pemimpin Rusia tersebut mempunyai dua hal kuat menjadi alasan penyerangan.

Hal pertama yang harus dipahami terkait Rusia dan Vladimir Putin sebagai pemimpin adalah kebencian atas pecahnya Uni Soviet yang terjadi di akhir perang dingin.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, dijelaskan pula bahwa Putin merupakan seorang perwira KGB.

Sebagai mantan pejuang militer pada masa itu, orang tertinggi Rusia tersebut tidak benar-benar memaafkan para leluhur yang sudah membuat Uni Soviet terpecah belah.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia vs Ukraina, Harga Emas Antam Naik Rp 20.000 Jadi Rp 994.000 Per Gram Hampir Rp 1 Juta

Kemudian hal kedua, menurut Sir Gerald Rusia menunjukkan konsep dan bentuk yang sama terjadi pada tahun 2008.

Pada tahun tersebut, Putin tidak takut melakukan invasi ke negara Georgia sekaligus mencaplok negara itu. Tindakan Presiden Rusia tersebut dianggap berkhianat atas pernyataan janji yang dibuat oleh pendahulunya, Boris Yeltsin tahun 1994.

"Pada tahun 2014 dengan sorotan penuh kepentingan dan publisitas barat, dia dengan telanjang memboikot perjanjian yang dibuat pendahulunya Boris Yeltsin pada tahun 1994 bahwa mereka akan menghormati perbatasan dan kemerdekaan serta kedaulatan Ukraina," katanya, dikutip dari laman Express oleh Media Blitar pada Jumat, 25 Februari 2022.

Baca Juga: Terjadi Perang Antara Ukraina dan Rusia, Bagaimana Nasib WNI Di Sana?

Imbas dari aksi boikot yang dilakukan oleh Putin sekaligus merebut Krimea, sehingga menurutnya sudah terbaca aksi selanjutnya yang akan dilakukan atasan tertinggi Rusia ini.

"Dan perlu diingat bahwa pada saat krisis Krimea pada tahun 2014, semua jaminan yang kami cari saat itu diberikan oleh Rusia," tuturnya lagi.

Ketika ketakutan bakal terjadi aksi serangan Rusia pada Ukraina mulai muncul. Perintah Putin menembakkan rudal ke negara tersebut sudah ditabuh pada Kamis pagi, 24 Februari 2022.

Daerah perbatasan Ukraina dilebur oleh pasukan Rusia. Suara tembakan dan serangkaian ledakan dilakukan di wilayah Ukraina hingga terdengar sampai ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Latar belakang Rusia menyerang Ukraina kemungkinan bagian dari rencana Vladimir Putin untuk balas dendam terkait kehancuran Uni Soviet pada tahun 1991 silam. Aksi bakal terus berlanjut sekaligus memicu kecaman dari berbagai penjuru dunia.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler