Network
Dikutip dari Antara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menyatakan bahwa kualitas pendidikan yang dimiliki oleh Maudy sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
"Maudy adalah lulusan program sarjana philosophy, politics, and economics, University of Oxford dan lulusan Master of Business Administration dan Master of Arts in Education dari Stanford University," tutur Johnny.
Baca Juga: Jadi Pujaan Kaum Adam, Livy Renata Ngaku Pernah Diselingkuhi
Selain itu, Maudy juga menguasai empat bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Spanyol dan Mandarin.
Kemampuan inilah yang menjadi nilai plus dalam kriteria pemilihan posisi sebagai Jubir Presidensi G20. Karena dihadiri oleh pemimpin dunia, maka penguasaan bahasa menjadi salah satu syarat utama.
Faktor lain yang menjadikan Maudy tepat menjadi jubri G20 adalah karena dia merupakan salah satu dari generasi Millennial dan juga public figure.
Baca Juga: BACA Doa Mandi Keramas, Lengkap Tata Cara Niat Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan 2022
"Sebagai millennial public figure, diharapkan peran Maudy akan lebih menjangkau lapisan masyarakat luas terutama generasi milenial dan generasi Z," jelas Johnny.
Dengan kemampuan bahasa, komunikasi dan pendidikan yang tepat diharapkan Maudy mampu mengemban tugas negara dengan baik.
Keputusan penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Presidensi G20, disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, pada konferensi pers kepresidenan pada 31 Maret 2022.
