Dengan berat hati Al mengiyakan permintaan Ibu Rosa. Di malam harinya, Al bimbang melihat pintu gerbang rumahnya sendiri.
Baca Juga: Ada Apa dengan Jakarta? Anies Baswedan Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
Namun tak berapa lama, Al akhirnya memutuskan untuk masuk dan menghampiri Andin dan Reyna yang menunggunya di ruang tamu.
Suasana di ruang tamu sangat canggung, Andin mulai kesal dan bersikap dingin kepada Al. Al yang tetap keras kepala, tetap diam, cuek, dan dingin kepada Andin.
Sedangkan Reyna, meminta Andin dan Al untuk tidur bersama dirinya. Namun, hal tersebut ditolak oleh Al. Andin yang engetahui situasi tersebut, memberi pengertian kepada Reyna, bahwa ruang tidur Al dan Andin berbeda.
Sementara, Reyna belum memutuskan pilihannya. Al segera memutuskan, agar Reyna tidur bersama dirinya. Namun, ketika Al dan Reyna berjalan menuju kamar, Reyna berbalik dan memilih tidur bersama Andin.
Baca Juga: Intip Tren Bersepeda, Olahraga Populer di Kala Pandemi
Melihat hal tersebut, Andin segera mengajak Reyna tidur dan meninggalkan Al dalam diam. Melihat hal tersebut, Al menyadari bahwa, Andin sedang marah kepada dirinya.
Dalam kebingungan yang dibuat sendiri, Al meminta Andin dan Reyna untuk segera tidur bersama di kamar Al, dan terlihat memaksa. Andin, memberikan pengertian kepad Al, bahwa Reyna ingin bersama dirinya, dan kali ini Andin tidak ingin dipaksa oleh Al.
Namun, terjadi kejadian yang janggal. Lampu rumah Al tiba-tiba padam, dan terdapat orang asing masuk dan membawa senjata.