Network
MEDIA BLITAR - "Monster," film terbaru dari Indonesia yang diproduksi oleh Netflix, telah berhasil menarik perhatian penonton global. Bukan hanya karena alur ceritanya yang mendebarkan, tetapi juga karena pendekatan uniknya yang hampir tanpa dialog.
Dibintangi oleh Anantya Kirana dan Marsha Timothy, film ini mengisahkan tentang dua anak yang berjuang untuk melarikan diri setelah diculik oleh seorang pria ke sebuah vila terpencil.
Dengan fokus pada visual dan ekspresi karakter, "Monster" menawarkan pengalaman sinematik yang memikat dan mendalam bagi para penontonnya.
Baca Juga: Sinopsis, Link Nonton dan Daftar Pemain Film The Protege Film Horor Terbaik Netflix, Cek Disini
Sinopsis Monster: Petualangan Teror Dua Sahabat
"Monster" mengikuti kisah Alana (diperankan oleh Anantya Kirana) dan Rabin (diperankan oleh Sulthan Hamonangan), dua sahabat kecil yang selalu menghabiskan waktu bersama setelah sekolah.
Keceriaan mereka tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka diculik oleh seorang pria misterius bernama Jack (diperankan oleh Alex Abbad).
Keduanya dibawa ke sebuah vila terpencil di pegunungan, jauh dari jangkauan orang lain. Di sini, ketegangan mulai membangun saat Alana berhasil melarikan diri, namun tidak dapat meninggalkan Rabin sendirian. Dengan tekad bulat untuk menyelamatkan sahabatnya, Alana kembali ke vila tersebut, menghadapi berbagai bahaya yang mengintai mereka.
Penemuan Sosok Misterius: Marni yang Misterius
Dalam usahanya menyelamatkan Rabin, Alana bertemu dengan Marni (diperankan oleh Marsha Timothy), seorang sosok misterius yang ternyata menjadi kunci dalam petualangan mereka. Bersama Marni, Alana dan Rabin berjuang melawan teror yang ditimbulkan oleh para penculik mereka. Keberanian dan tekad mereka diuji dalam setiap langkah, menjadikan kisah ini semakin menegangkan dan memikat.
Pendekatan Unik Tanpa Dialog dalam Monster
Salah satu aspek paling menarik dari "Monster" adalah pendekatannya yang hampir tanpa dialog. Film ini lebih menekankan pada ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan pengaturan visual untuk menyampaikan emosi dan membangun ketegangan. Tanpa banyak kata, "Monster" berhasil mengajak penonton untuk terlibat sepenuhnya dalam cerita, merasakan setiap ketakutan, kecemasan, dan harapan yang dirasakan oleh karakter-karakternya.
