Masih Berlangsung: Inilah Sinopsis Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di TV One Malam Ini

- 30 September 2020, 22:19 WIB
LIVE STREAMING Film G30S PKI di TV One (istimewa)
LIVE STREAMING Film G30S PKI di TV One (istimewa) /

MEDIA BLITAR – Saat ini masih berlangsung  Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI.

Film ini ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi di Indonesia setiap tahunnya untuk memperingati momentum tersebut.

Tepat hari ini tanggal 30 September, yang juga peristiwa bersejarah tentang PKI pada masa lalu terjadi.

Tayang sejak pukul 21.00 WIB, TV One sebelumnya telah mendapatkan hak siar untuk penayangan film tersebut yang bercerita tentang peristiwa bersejarah tentang Gerakan 30 September. Link live streaming film ini ada pada akhir artikel.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di TV One, Ini Link Live Streaming

Film G30S/PKI yang diangkat dari kisah nyata dengan sutradara dan penulis skenario oleh Arifin C Noer, cerita oleh Nugroho Notosusanto dan diproduseri Gufran Dwipayana, serta diproduksi oleh PPFN atau Perum Produksi Film Negara.

Digarap tahun 1984 dan dibintangi diantaranya oleh Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa.

Film yang disponsori langsung oleh pemerintahan Orde Baru saat itu Presiden Soeharto, diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp 800 juta, saat itu angka ini adalah besar untuk pembuatan sebuah film.

Baca Juga: Usai Namanya Viral, Menteri Kesehatan Terawan Angkat Bicara Soal Tantangan Najwa Shihab

Film ini dibuat berdasarkan versi resmi pemerintah saat itu dari peristiwa bersejarah Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI yang telah berupaya mengkudeta pemerintah pada 1965.

Gerakan ini berlatar belakang sebuah peristiwa kudeta yang dilakukan oleh PKI yang menewaskan tujuh pahlawan revolusi pada masa itu, diantaranya 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Berikut Media Blitar rangkum dari berbagai sumber, tentang film dalam film ini yang menggambarkan dengan jelas bagaimana peristiwa kudeta yang didalangi langsung oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berhasil masuk kedalam pemerintahan kala itu.

Peristiwa G30S/PKI terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965. Peristiwa ini diawali dengan penculikan terhadap sejumlah perwira tinggi militer.

Mereka diculik kemudian ditembak dan disiksa dengan keji. Setelah itu mereka semuannya dimasukkan ke sebuah lubang atau sumur berdiameter 75 sentimeter dengan kedalaman 12 meter.

Baca Juga: Ini Jawaban Menteri Kesehatan Terawan, Terkait Dengan Tantangan Najwa Shihab

Kekejian tersebut digambarkan dengan sangat detail dalam film arahan sutradara Arifin C Noer ini.

Yang dimasukkan ke dalam sumur tersebut ada sekitar tujuh jasad pahlawan Revolusi, baik dalam kondisi hidup ataupun telah meninggal.

Lubang atau sumur tersebut kini menjadi situs sejarah yang dinamakan Lubang Buaya yang berada di kawasan Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September pada 30 September 1965.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Salurkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Hingga 2021 Lho!

Akhirnya sumur ditemukan pada 3 Oktober, sore harinya. Sumur lalu digali pakai tangan. Keesokannya, 4 Oktober, mayat kemudian diangkat dan dimakamkan denga upacara militer pada 5 Oktober 1965.

Dalam film berdurasi lebih dari 3 jam tersebut awalnya mengisahkan kondisi masyarakat Indonesia secara umum saat itu kemudian beberapa rapat rencana kudeta yang dilakukan PKI.

Puncaknya, di bawah pimpinan PKI, pasukan militer mendatangi rumah tujuh jenderal untuk menculik mereka. Mereka kemudian dibawa ke sebuah daerah untuk disiksa.

Baca Juga: BLT Non PKH Rp500 Ribu dari Kemensos Segera Cair, Jangan Lupa Cek Namamu Disini!

Ada salah satu adegan mengharukan, yaitu saat kelompok militer mendatangi rumah perwira TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.

Dalam scene itu menampilkan sosok jenderal yang lengkap mengenakan seragam militar tampak tak takut saat rumahnya dikepung.

DI Pandjaitan terlihat tampak tenang meski sudah diberitahu bahwa dua keponakannya telah ditembak.

Ketika sudah berhadapan dengan para tentara, DI Pandjaitan pun ditembak mati saat itu karena melawan waktu hendak dipukul oleh salah satu tentara yang menculiknya.

Baca Juga: Aduh, Insentif Prakerja Anda Tidak Cair? Simak Penjelasan dan Solusinya Berikut

Keluarga yang mengetahui hal itu langsung menangis histeris, berlari, dan menyebut nama ayahnya.

Pada scene menarik lainnya adalah saat Ade Irma Suryani Nasution ditembak oleh kelompok militer saat akan menjemput Jenderal AH Nasution.

AH Nasution selamat dari peristiwa tersebut. Namun sang anak meninggal. Nama Ade Irma Nasution pun kini diabadikan di beberapa taman bermain di Indonesia.

Simak kelanjutan ceritanya saat ini masih berlangsung di TV One.

Berikut ini klik laman link live streaming TV One

LINK LIVE STREAMING TV ONE [KLIK DISINI]

 

 

*) Disclaimer: Link live streaming hanya sekedar informasi bagi pembaca. Media Blitar tidak bertanggungjawab atas copyrights dan kualitas. kepastian siaran langsung melalui live streaming sepenuhnya ada pada stasiun televisi dan kebijakannya bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan lebih dulu.

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x