MEDIA BLITAR – Kasus seorang mahasiswa Gunadarma kini sedang menjadi sorotan karena dipersekusi oleh teman-teman kampusnya karena diduga melakukan serentetan aksi pelecehan seksual kepada mahasiswi di kampusnya.
Lantas kalau begini siapa yang salah?
Kini sedang viral kasus mahasiswa Universitas Gunadarma atau Gundar, Depok, Jawa Barat. Lantas apasih yang sebenarnya terjadi, ada masalah apa si mahasiswa Gundar ini sampai viral di media sosial.
Diketahui pelaku dan korban sama-sama berkuliah di Universitas Gunadarma, Kota Depok, Jawa Barat. Diketahui pelaku yang berinisial TPP, merupakan mahasiswa Fakultas Komunikasi angkatan 2022.
Dikonfirmasi, terjadi sejumlah pelecehan seksual yang dialami oleh seorang mahasiswa Universitas Gunadarma berinisial TPP, ia dipersekusi rekan kampusnya.
Aksi tersebut viral di sosial media. Salah satu akun yang mengunggah video tersebut yakni @jktinformasi.
Baca Juga: Link Nonton Anime Chainsaw Man Episode 10 Full Movie Bukan di Telegram dan Otakudesu
Dalam video berdurasi 15 detik itu, terlihat seorang mahasiswa berinisial TPP, menjadi korban persekusi lantaran terbukti melakukn pelecehan terhadap seorang mahasiswi yang juga merupakan teman pelaku.
Persekusi itu dilakukan lantaran TPP merupakan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap rekannya sendiri.
Pelaku terlihat diikat di sebuah pohon, kemudian ada seorang wanita yang mencekokinya dengan sebuah minuman yang diduga merupakan air seni.
Baca Juga: PREDIKSI Skor Prancis vs Maroko Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar Lengkap Link Live Streaming
Pelaku yang saat itu terikat menjadi tontonan tersendiri bagi para mahasiswa. Tak hanya mahasiswa pihak keamanan kampus berseragam lengkap pun ikut menyaksikan peristiwa tersebut.
Diketahui, mahasiswa ini mengalami tindak pelecehan, diikat di pohon, ditelanjangi dan cekoki air kencing.
Sebelum kejadian ini, akun Instagram @anakgundardotco mengunggah sejumlah laporan dugaan pelecehan seksual di kampus tersebut, mulai dari cat calling, pelecehan verbal hingga non-verbal.
Salah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma, berinisial M (20), bercerita awal viralnya sejumlah aksi pelecehan seksual di kampus itu bermula dari banyaknya pengaduan korban ke akun Instagram tersebut.
“Awalnya si cewek (korban) ngadu ke akun instagram tuh,” kata M.
M menjelaskan salah satu aksi pelecehan itu terjadi di kampus E Universitas Gunadarma. Saat itu, korban diajak oleh pelaku untuk datang ke toilet. Kemudian, pelaku melakukan tindakan verbal dengan mencium korban.
“Jadi si cewek itu diajak ke kamar mandi bawah tangga (dipojok) terus tiba-tiba dicium sama pelaku,” lanjut M.
Korban kemudian memberanikan diri untuk bicara lalu mengadu ke akun instagram @anakgundardotco. Tak lama pelaku meminta admin akun tersebut untuk menghapus kiriman tentang peristiwa pelecehan seksual ini tersebut.
“Si pelaku langsung minta tolong takedown posting-an, kan. Dicari sama anak-anak namanya karena awalnya cuma inisial, kan. Ketemu, tuh, langsung “disayurin” di kampus E,” kata M.
Sementara itu, dalam kiriman lain di akun Instagram tersebut, diceritakan dugaan pelecehan seksual yang menimpa seorang mahasiswi baru. Mahasiswi tersebut diajak menonton film di bioskop dan diduga mendapatkan pelecehan di sana.
Kronologi Lengkap Pelecehan Mahasiswa Gundar
Kronologi lengkap mengenai pelecehan tersebut di muat di akun Instagram @anakgundardotco dan @rakyatgundar
Update terakhir dari peristiwa tersebut adalah pelaku pelecehan yang ternyata mahasiswa angkatan 2022 S1 Ilmu Komunikasi kelas IMA21.
Yang mengejutkan, ternyata pelaku sempat meminta admin @anakgundardotco untuk men-take down postingan mengenai kronologis pelecehan seksual yang telah dilakukannya dan berusaha menemui korban dirumahnya.
“Min, Minta tolong di takedown bisa ga min? Udh minta maaf min. Min pliss gua minta maaf bgt udh buat nama gundar jadi gini,” Kata pelaku lewat DM ke akun @anakgundardotco
Ada juga DM dari seseorang yang mengaku perwakilan dari kelas si pelaku yang menyatakan bahwa pihak kelas lepas tangan dari kasus pelecehan seksual dan berharap postingan di Instagram tidak mengatasnamakan kelas yang dimaksud.
Berikut penjelasan lengkap dari admin @anakgundardotco mengenai kasus pelecehan seksual di kampus Universitas Gunadarma:
Beberapa menit setelah kami mengunggah kronologi pelecehan seksual yang dilakukan oleh TPP (Tegar Putra Pradanta), ada beberapa pesan masuk dari pelaku.
Pesan dari kami untuk pelaku: "Permintaan maafmu yang kami anggap hanya formalitas belaka tidak akan membuat perbuatan tercelamu pada para korban terlupakan begitu saja, tidak akan membuat rasa takut dan trauma para korban hilang begitu saja. Kami tidak perduli dengan nama baik kampus, kami hanya perduli dengan kondisi para korban.".
Di waktu yang beragamaan, kami mendapat informasi dari korban bahwa pelaku berusaha menemui korban ke rumahnya. Pihak lain seperti BEMF sudah siap membantu kasus ini.
Pesan kami untuk instansi manapun (jika ada) yang memaksa korban bertemu pelaku; "kami akan selalu di pihak korban, langkahi kami dulu".
Sejam berselang, ada pesan bodoh masuk dari teman sekelas pelaku.
Beberapa menit setelahnya, kami mendapatkan informasi bahwa korban pelecehan seksual dari TPP tidak hanya satu. Saat ini telah terdata 3 korban. Korban pertama yang mengadu kepada kami (kronologi kasus tertera di unggahan sebelumnya) merupakan mahasiswi dari jurusan lain, 2 korban lainnya merupakan mahasiswi yang sekelas dengan pelaku.
Netizen yang kontra berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa Gundar ini keterlaluan karena menghukum si pelaku pelecehan tersebut sangat keji dan brutal.
Sementara, netizen yang pro merasa bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa Gundar ini pantas diterima oleh pelaku karena konsekuensi yang diterima sebab berani melecehkan wanita di lingkungan kampus.
Jadi gimana nih menurut kamu? Apa yang dilakukan oleh para mahasiswa ini dapat dibenarkan atau tidak?
Berakhir dengan Kata Damai
Polda Metro Jaya mengkalim, kasus pelecehan yang memimpa mahasiswi Universitas Gunadarma Depok telah berakhir dengan kata damai. Perkara pelecehan telah diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
“Kasusnya sudah diselesaikan damai. Jadi korban tidak melapor dan sudah diselesaikan sama senior-seniornya, ya dikarenakan malu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, di Mapolda Metro Jaya, Selasa 15 Desember 2022.
Zulpan menyebut dalam perkara ini, pelaku tidak membuat laporan polisi. Lantaran para senior pelaku dan korban sudah menyelesaikan perkara ini dengan cara kekeluargaan.
“Tidak mau lapor dan seniornya sudah selesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.
Zulpan membantah jika korban mendapat tekanan sehingga tidak ingin melaporkan hal tersebut ke polisi.
“Bukan tekanan. Tadi, dari yang kita dapat karena malu ya,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Gunadarma mengalami pelecehan seksual di kampus Universitas Gunadarma. Kasus itu viral di media sosial.***