“Saya pernah kehilangan seorang putri. Setiap orang juga pernah — setidaknya akan — mengalami kehilangannya sendiri-sendiri. Kita semua punya kalender yang pada salah satu tanggalnya telah disuratkan gilirannya masing-masing,” kata Najwa Shihab.
“Bersama orang-orang tercinta, kita semua pernah membentuk istana pasir, dan kita tahu pada akhirnya — cepat atau lambat — istana pasir itu akan kita berikan kepada samudera,” kata Najwa Shihab.
“Simpati dari saya dan jutaan orang lain tentu tak bisa menawarkan kepedihan. Kami hanya bisa berdoa semoga kekuatan dan ketabahan itu masih memadai untuk melewati hari-hari kehilangan yang mungkin tak akan singkat ini. Peluk dari jauh untuk Teh Atalia, Kang Emil dan Zara,” kata Najwa Shihab.
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di PikiranRakyat dengan judul "Pernah Merasakan Pahitnya Kehilangan Anak, Najwa Shihab Peluk Jauh Atalia Praratya dan Ridwan Kamil" oleh Asahat Edi Rediko PS.***