Network
“Jadi masalahnya, mereka tidak punya uang untuk bayar BPJS. Nah ini aneh. BPJS itu kan tujuannya menolong rakyat, tapi tidak punya uang untuk bayar BPJS. Lalu yang bertanggung jawab siapa? Pemerintah yang bertanggung ini siapa?” tutur Deddy Corbuzier.
“Saya mengirim tim close the door dan Indonesia Pasti Bisa untuk bertemu langsung ke Pak Ogah. Bertanya apa yang terjadi dan memberikan bantuan. Saya nggak suka datang ke tempat orang sakit karena memiliki trauma. Melihat itu, saya sedih banget,” jelas Deddy Corbuzier lagi.
Baca Juga: Profil Biodata Audya Indonesia Next Top Model INTM Cycle 2 yang Tereliminasi: Akun IG – Tinggi Badan
Untuk menjawab pertanyaannya mengenai BPJS Pak Ogah, Deddy Corbuzier akhirnya mendatangkan Dirut BPJS Profesor Ali Ghufron lewat YouTube miliknya.
“Pemerintah siapa yang bertanggung jawab?” tanya Deddy Corbuzier.
“Jadi begini mas Deddy, memang BPJS itu ada, untuk saling gotong royong dan semua bisa tertolong, harusnya. Termasuk Pak Ogah. Cuma, tetapi ternyata tidak punya uang,” ungkap Ghufron.
Ia menjelaskan mekanisme untuk mendapatkan alokasi dana yang dianggarkan pemerintah bagi 96.8 juta orang.
“Jadi Kementerian Sosial itu menentukan apakah Pak Ogah atau bapak yang lain yang sebetulnya masuk untuk dibiayai oleh pemerintah,” tuturnya lagi.
Ghufron menjelaskan soal mekanisme pendaftaran penerima bantuan BPJS.
