"'Kamu musyrik, kamu munafik, kamu menuhankan makhluk'. Inilah kalimat pujian yang selalu kami dengar, ya selalu," tulis Ghaza.
"Berapa lama ya? Ya hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan puji pujian yang memenuhi relung kami," curhat Ghaza lagi.
Berbanding terbalik dengan sikap Aa Gym, Ghaza menyebutkan jika ibunya tak pernah berkata kasar atau membalas perkataan ayahnya.
Baca Juga: 87 Voters Hadiri Kongres Biasa PSSI 2021
"Tak pernah kudengar sekalipun kalimat tidak, kata yang menyakitkan hari kami. Tapi ya begitulah ibuku, entah di sudut surga mana ia dilahirkan," tulis Ghaza.
Seolah tak kuasa melihat sang ibu diperlakukan seperti itu, Ghaza menuliskan sebuah pesan yang menyiratkan dirinya berharap agar sang ibu berpisah dari ayahnya.
"Rasanya cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meski tidak bersama-sama," tulis Ghaza.
Di akhir tulisannya, Ghaza juga sempat menyinggung talak yang dibatalkan oleh Aa Gym.
"Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah manusia. Barangkali waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas," tulis Ghaza menutup keterangannya.