Network
MEDIA BLITAR – KRI Nanggala 402 telah diisyaratkan subsunk atau karam (tenggelam) di perairan Utara Bali pada konferensi pers yang dilakukan jajaran TNI pada 24 April 2021.
Hingga kabar terbaru tentang KRI Nanggala 402, disampaikan lebih lanjut pada konferensi lanjutan yang dilakukan pada 25 April 2021 dari Bali, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melaporkan jika 53 awak kapal gugur.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya (53 prajurit) gugur," ucap Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Pernyataan Presiden Jokowi Usai KRI Nanggala 402 Dinyatakan Karam: Mereka Putra-putri Terbaik Bangsa
Adanya kabar ini, tentu membuat publik terus memanjatkan doa terbaik baik semua awak kapal KRI Nanggala 402 serta keluarga.
Salah satu yang turut mengiringi doa untuk KRI Nanggala dan sampaikan pesan duka cita mendalam adalah salah satu pendakwah tanah air, yaitu Gus Miftah.
Melalui unggahan Instagram @gusmiftah pada 25 April 2021 membagikan lagu “Gugur Bunga”.
Sembari di kolom caption, Gus Miftah menuliskan, “Pray for Nanggala 402,”
Baca Juga: Seluruh Awak KRI Nanggala 402 Dinyatakan Gugur, Kasal Ungkap Bagian Kapal Selam Yang Terbelah
“Akte lahir adalah kertas. Ijazah juga kertas. Akte nikah kertas. Paspor kertas. Surat kepemilikan rumah juga kertas. Uang juga kertas. Kehidupan kita layaknya hanya di kelilingi kertas-kertas. Seiring waktu berlalu, semua dirobek. Kemudian dibuang dan dibakar,”
“Berapa banyak orang bersedih karena "Kertas-kertas" yang dimilikinya.
Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "Kertas-kertas" yang dimilikinya,”
“Tetapi, ada 1 (satu) lembar kertas yang tidak mungkin dilihat oleh manusia itu sendiri, yaitu "AKTE KEMATIAN"-nya sendiri!”
“Untuk semua korban alfatihah.”
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Karam, 53 Personil TNI Dipastikan Gugur
Unggahan Gus Miftah ini pun, mendapatkan banyak komentar warganet yang turut mendoakan sembari mengingat ragam peristiwa yang telah terjadi di tanah air.
“Jika Januari terbang tanpa batas, Februari mengalir air dengan deras, Maret meledak dengan keras, April ini ku ikhlaskan kau menyelam tanpa batas,” tulis salah satu warganet.
***
