Network
MEDIA BLITAR - Perseteruan antara Nindy Ayunda dengan suaminya Askara Parasady terus berlanjut.
Pasangan suami dan istri tersebut kini menjalani sejumlah proses hukum terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta gugatan perceraian.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian mengungkapkan saat ini polisi tengah fokus terhadap dugaan tindak pidana KDRT yang diduga dilakukan oleh Askara.
Sejauh ini, proses hukum terkait KDRT tersebut berada tahap penyelidikan.
Baca Juga: Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Bantuan Berupa Ribuan Kotak Oranye
"Pihak Nindy pasti akan kita panggil lagi apabila sudah ada bukti yang mendukung nanti akan kita panggil," ujar Jimmy di Kanal Youtube Hitz Infotainment dikutip Media Blitar, Rabu, 17 Februari 2021.
Jimmy menjelaskan sejauh ini belum ada hambatan terkait kasus pelaporan kasus tersebut.
Menurutnya, bila sudah naik ke tahap penyidikan, seluruh saksi yang dipanggil selama proses penyelidikan akan kembali dimintai keterangan.
Baca Juga: Heboh Nissa Sabyan Diisukan Jadi Pelakor Ayus Sabyan, Ini Berbagai Komentar Galau Istrinya
Dalam tahap penyidikan nanti, polisi juga akan mencocokan hasil visum dugaan KDRT yang dialami Nindy Ayunda.
"Itu semua akan dicocokan pada saat tingkat penyidikan," ujarnya.
Polisi, lanjut Jimmy, akan fokus mencari unsur pidana terkait laporan KDRT oleh Nindy Ayunda terlepas itu dilakukan sejak 2015.
Polisi akan fokus terhadap hasil visum yang keluar dengan keterangan saksi maupun Nindy dan Askara.
Baca Juga: Puji Akting Memukau Fara Shakila ‘Reyna’ di Ikatan Cinta, Ikbal Fauzi ‘Rendy’: Seperti Udah Dewasa
Sementara saat proses pemeriksaan berlangsung, Jimmy membenarkan adanya bantahan pihak Askara soal KDRT.
"Ada beberapa jawaban yang tidak berkesuaian dengan apa yang disangkakan," kata dia.
Soal dugaan KDRT yang dilakukan sejak 2015, lanjut Jimmy, merupakan bagian dari petunjuk polisi.
Baca Juga: JADWAL ACARA TV SCTV RABU 17 FEBRUARI 2021: Ada FTV yang Dibintangi Antonio Blanco Hingga Love Story
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan berfokus pada peristiwa saat kejadian itu dilaporkan, yakni pada Desember 2020.
"Tinggal kita dalami dan kita gelarkan," tutur Jimmy.***
