Network
Junot menyampaikan tentang tanggapannya mengenai dunia karir yang dia jalani. "Aku ngerasa kalo di luar negeri kayak Brad Pitt, Ryan Gosling, semua itu kan gak bisa ganteng doang dong, mereka kan lulusan performing arts," ucap Junot.
Baca Juga: Pesan Cinta Ibunda Rachel Vennya, Ungkap Rasa Bangga dan Ceritakan Perjuangan Putrinya
"Kalo di Indonesia just be honest, lo putih dikit udah diajak casting," sambungnya, diikuti tawa Deddy Corbuzier.
Menanggapi pernyataan Junot, Deddy Corbuzier menanyakan bahwa sesungguhnya Junot mengalami hal itu, dan dibenarkan oleh Junot.
Junot juga menceritakan bahwa dirinya pernah mendapatkan kritik dari pengamat film, yang membuatnya terdiam.
Baca Juga: Huru-Hara Ruben Onsu VS Ridwan Remin, Pengacara Ruben Onsu: UU ITE dan Pencemaran!
"Dulu pernah diomongin sama salah satu kritikus film gitu, dan rasanya sakit banget dibilang Herjunot Ali, aktor putih yang bisa ngomong, udah gitu," ucap Junot menjelaskan kepada Deddy Corbuzier dan Ivan Gunawan.
Menanggapi hal itu, membuat Junot terus belajar dan menemukan karakter dalam bermain peran.
"No, just accept, karena gue dari dulu pengen banget dianggap aktor serius, tapi gue sangat sadar muka aku ini pot," ucap Junot.
Tidak hanya modal tampang, Junot terus belajar, hingga diakui olehnya bahwa titik balik dalam pelajarannya dalam menjiwai peran dia lakoni di film “Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck”.
