Demam Sinetron Ikatan Cinta: Bedah Tuntas Kenapa Sinetron Masih Digilai Di Era Ini

- 27 Januari 2021, 15:43 WIB
Andin dan Aldebaran di Ikatan Cinta RCTI
Andin dan Aldebaran di Ikatan Cinta RCTI /

MEDIA BLITAR – Sinetron yang tengah menjadi pusat perhatian publik, tayang perdana pada 19 Oktober 2020, yaitu sinetron Ikatan Cinta yang tayang di RCTI pada pukul 19.30 WIB.

Sinetron Ikatan Cinta, diakui memang tengah naik daun di tanah air. Sinetron yang dibintangi oleh Amanda Manopo dan Arya Saloka ini rupanya begitu menarik perhatian publik.

Akting keduanya sering membuat banyak orang 'baper'. Tidak hanya 'baper', banyak penonton juga tak ingin ketinggalan satu episodenya. Hingga, beberapa orang bahkan sampai nonton bareng bak layar tancep di acara hajatan. 

Baca Juga: CEK FAKTA : Benarkah Pemilik SIM Dapat BLT Rp900 Ribu dari Pemerintah?

Kesuksesan diraih Ikatan Cinta hingga memecahkan rekor rating dan share program sinetron di Indonesia, dan semakin kokoh dipuncak.

Diketahui bahwa pada tayangan 25 Januari 2021, sinetron Ikatan Cinta meraih rating 14/48.1. Hal ini menunjukkan bahwa hampir 50 persen penonton TV menonton sinetron Ikatan Cinta pada saati itu.

Menurut Anda apa yang membuat sinetron Ikatan Cinta dinantikan banyak penonton?

Salah satunya Cici Yuliana yang merupakan ibu rumah tangga mengatakan, “Menghayati banget. Bikin baper. Pokoknya, Ikatan Cinta itu the best banget deh buat kamu ibu-ibu,” yang dikuti dari akun Instagram @narasinewsroom.

Baca Juga: Nita Thalia Bongkar Kelakuan Vicky Prasetyo Hubungi Tiap Malam, Padahal Mau Nikahi Kalina

Tidak hanya itu, Noviandrini yang merupakan karyawan swasta mengatakan, “Ada yang lucunya, ada yang romantisnya. Ada yang menyebalkannya, jadi di dalam satu dinetron itu, lagi tegang-tegangnya, ada yang bikin lucu. Jadi seru.”

Mufti S yang merupakan producer dari konten video “Demam Ikatan Cinta: Di Era Netflix Ini, Kenapa Sinetron Masih Digilai?” di Narasi News Room, menunjukkan sudut pandang lain alasan mengapa sinetron masih digilai di era ini.

Secara umum, latar cerita Ikatan Cinta tidak berbeda jauh dari sinetron lainnya, yang mengisahkan tentang orang-orang kelas atas, dengan segala drama percintaannya.

Baca Juga: CAIR LAGI! BPUM Banpres BLT UMKM Rp2,4 Juta PNM Mekaar Cair Hanya Cair di Bank Ini

Menyoroti dari latar belakang cerita yang disampaikan bahwa, formula sinetron semacam itu sebenarnya sudah banyak dikritik oleh publik. Hal ini karena, mengeksploitasi gaya hidup mewah, dan cerita yang bias gender, ini disampaikan oleh Rachmah Ida dalam topik Wacthing Indonesian Sinetron: Imagining Communities around the Television, Curtin University of Technologi, pada September 2016.

Menurut Anda, mengapa cerita dengan latar cerita demikian terus diproduksi?

Disampaikan oleh Rachmah Ida yang merupakan Peneliti Kajian Media di Universitas Airlangga, Surabaya bahwa, “Makanya kenapa ada konsep dream factory, itu adalah semacam upaya pelepasan atau escaping manusia dari kehidupan rutinitas.”

Baca Juga: BOCORAN IKATAN CINTA HARI INI: Peluk Andin, Al Cegah Andin Pulang?

“Misalnya saya, Anda, itu bekerja (melakukan aktivitas sehari-hari), stress dengan pekerjaan, stress dengan ekonomi kita yang seperti ini. Menghadapi kehidupan yang juga tidak ada kemajuan, tidak ada progresnya. Lalu escaping kita adalah dengan menonton sinetron, atau dengan menonton film-film itu. Lalu kita menjadi terhibur, memang tujuannya itu,” sambung Rachmah.

“Itu yang disebut dengan fantasi. Artinya mimpi, imajinasi yang coba untuk dijual, kepada penonton tentang realitas yang enggak ada,” ucap Rachmah.

Kegemaran penonton akan cerita semacam ini kemudian diproyeksikan industri TV agar sejalan dengan kepentingan komersial.

Baca Juga: Al Semakin Agresif, Pelukan Hangat Buat Andin Pasrah, Sinopsis Ikatan Cinta 27 Januari

Dalam wawancara yang dilakukan Rachmah Ida, Teguh Juwarno yang merupakan Manajer Humas RCTI pada 2006 mengungkapkan, “Kita harus memahami penonton di jam-jam tertentu. Kita cari tahu selera mereka, lalu kita kasih program sesuai selera mereka, tentu dengan berbagai improvisasi. Walaupun programnya tidak ditonton, paling tidak kita bisa mengamankan audience share di jam tersebut.”

Melihat hal tersebut, ternyata opini tersebut masih bertahan hingga sekarang.

Sementara itu, Dini Putri yang merupakan Direktur Program dan Akuisisi RCTI menjelakan, “Plan ke depan tentunya menjaga konsistensi kualitas penayangan, menjaga storyline, memastikan hiburan yang disiapkan sesuai selera masyarakat Indonesia.”

Baca Juga: Berkat Kiki, Aldebaran Selidiki Anting Bukti Pembunuh Roy? Sinopsis Ikatan Cinta 27 Januari

Hal ini menunjukkan bahwa proyeksi selera penonton bukanlah selera penonton. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Roy Thaniago yang merupakan Peneliti Media.

“Bukan, ini apa yang diberikan oleh produsen, dan produsen mencetak selera itu sendiri. Itu mereka yang proyeksikan, belum tentu itu hasil desire dari orang (penonton).”

Tidak hanya sinetron Ikatan Cinta, ini juga berlaku pada sinetron lainnya, bahwa cerita tentang gaya hidup mewah khas warga kelas atas, tidak selalu dari selera penonton.

Apabila penonton disuguhkan dengan cerita yang lebih beragam, ada peluang bahwa selera penonton juga akan berubah, meski hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 27 Januari 2021: Al Tahan Andin Agar Tetap Tinggal di Sisinya

Dijelaskan oleh Roy Thaniago bahwa, “Kalau kita tiap hari disuguhi tayangan bagus, dan meminimalisir yang jelek, (tayangan) itu akan ditonton juga akan laku juga.”

“Film laskar Pelangi, memang enggak bagus-bagus banget. Tapi, lebih bagus daripada tayangan (film) seks, dan setan-setanan pada era itu, dan dia laku keras,” ucap Roy Thaniago.

“Kalau ada produser membuat (cerita) anti-mainstream, laku enggak? Pertanyaan selalu itu, kan. Kenapa? Karena pikiran penonton itu sudah terhegemoni selama ini oleh tayangan-tayangan mainstream,” jelas Rachmah Ida.

“Hergemoni itu, sulit sekali untuk ditarik dari benak penonton. Karena penetrasi (televisi ke tengah) masyarakat dengan televisi itu masih besar. 90 persen masyarakat Indonesia, masih menonton televisi,” sambung Rachmah Ida.

***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Narasi Newsroom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x