MEDIA BLITAR – Suami Amanda Farliany, Tonanda Putra, mendapatkan pelayanan buruk dari mitra salah satu ojek online terbesar di Indonesia.
Seperti diketahui baik Amanda Farliany maupun Tonanda Putra, keduanya memiliki keterbatasan terhadap pendengaran.
Namun mereka tidak menyerah dengan keadaan, keduanya berusaha menunjukkan kepada semua orang bahwa dengan keterbatasan mereka mampu mendapatkan kesuksesan.
Baca Juga: Kena Mental, Zinidin Zidan Ngaku Tak Bisa Tidur Hingga Muntah-muntah
Keduanya bersama-sama membuat masyarakat sadar untuk tidak melakukan tindakan audism kepada para penyandang disabilitas.
Kali ini, Tonanda Putra kembali mendapatkan pelayanan yang buruk dari salah satu mitra ojek online terbesar di Indonesia.
Dalam sebuah kesempatan, Tonanda Putra mendapatkan pesan pemberitahuan untuk mengikuti wawancara di sebuah mitra okjek online.
Baca Juga: Berhasil Move On Dari Julian Jacob, Brisia Jodie Akui Tengah Dekat dengan Salah Satu Artis
Ketika datang untuk memenuhi undangan, dia mendapatkan pelayanan yang buruk dengan melakukan tes yang dinilai tidak sopan bagi penyandang tuna rungu.
Mengetahui sang suami mendapatkan perlakuan buruk, Amanda Farliany melayangkan surat terbuka kepada mitra ojek online tersebut
Melalui instagram pribadinya, Amanda Farliany memposting video yang menceritakan tentang kronologi pelayanan yang buruk terhadap suaminya.
Dalam video tersebut tonanda Putra juga meceritakan tentang kronologi ketika dirinya mendapatkan perlakuan buruk dari mitra ojek online ini.
Dengan menggunakan bahasa isyarat, baik Tonanda Putra maupun Amanda Farliany memberikan penjelasan tentang surat terbuka tersebut.
Dalam caption video, Amanda Farliany memberikan penjelasan tentang apa yang keduanya sampaikan melalui video tersebut.
Baca Juga: Yumi's Cells Season 2 Dikabarkan Tayang Juni 2022, Kehadiran Go Woong Masih Jadi Tanda Tanya
Diawali dengan Amanda Farliany yang mengungkapkan kekecewaannya kepada mitra ojek online yang telah memberikan pelayanan buruk terhadap sang suami.
“Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung .. Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu,” tulis Amanda Farliany.
Dalam caption video yang dibagikan, Amanda Farliany juga memberikan kronologi kejadian terhadap suaminya hingga mendatangi mitra ojek online tersebut.
“Kronologinya tonan mau menunjukan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah2. Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview,” lanjutnya
Dalam kronologi yang dibagikan, terlihat kekecewaan atas pelayanan yang diberikan oleh mitra ojek online, yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.
Hal ini napak pada tes yang diberikan terhadap Tonanda Putra untuk membuktikan bahwa dirinya adalah benar-benar penyandang disabilitas.
Baca Juga: Bos Tesla Elon Musk Pake Kaos Oblong, Saat Bertemu Luhut Binsar Pandjaitan, Jadi Sorotan Netizen
Permintaan yang diajukan oleh penguji dalam tes penerimaan mitra ojek online ini dinilai tidak memiliki sopan santun, bahkan terkesan tidak mempercayai keadaan tuna rungu yang diderita oleh Tonanda Putra.
“Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN.. malah coba tes lg Dipanggil,bertepuk tangan kencang2,seolah2 mengetes pendengarannya yang memang Tuli.” Tulis Amanda Farliany.
Tidak berhenti hanya sampai tes saja, setelah serangkaian tes yang diberikan terhadap Tonan, pihak mitra ojek online mengatakan bahwa tidak ada lowongan untuk penyandang disabilitas tuna rungu.
Keadaan inilah yang membuat Amanda Farliany mengungkapkan kekesalannya dan memberikan surat terbuka terhadap pihak ojek online.
“Setelah itu malah diberitahu bahwa tidak ada lowongan untuk disabilitas Tuli. Ngacoow sumpah saya kesel banget.” Tulis Amanda Farliany mengungkapkan kekesalannya.
Dengan semua pelayanan buruk yang dialami, ternyata sang suami tidak tersinggung dengan perlakuan pihak mitra, hanya saja kecewa dengan pelayanan yang buruk.
Lebih lanjut Amanda Farliany meminta kepada pihak ojek online untuk memberikan akses fasilitas umum yang ramah terhadap penyandang disabilitas. ***