MEDIA BLITAR – Baru-baru ini beredar sebuah video yang menunjukkan aksi dua orang abdi negara memperlakukan hal tidak pantas terhadap pria disabilitas.
Dalam video tersebut terlihat dua orang prajurit TNI AU memperlakukan seorang pria asal Merauke, Papua itu dengan kekerasan
Kejadian bermula ketika seorang pria Papua beradu cekcok dengan pria lain di sebuah warung makan pinggir jalan.
Baca Juga: Demi Syuting Film, Prilly Latuconsina Rela Tambah Berat Badannya hingga 7 Kilogram!
Kemudian pria yang memiliki keterbatasan atau disabilitas itu melepas kaosnya. Tiba-tiba datang dua prajurit Polisi Militer dari TNI AU.
Kemudian keduanya menggiring pria itu ke trotoar jalan, sambil menggulingkannya.
Salah satu prajurit menindih punggung pria tersebut, sementara yang satunya menginjak kepala pria itu dengan kaki yang mengenakan sepatu boot.
Masih belum diketahui penyebabnya mengapa pria itu terlibat cekcok dengan pria yang ada di warung, hingga akhirnya digiring oleh dua prajurit TNI AU itu.
Baca Juga: Lama Ditutupi, Prilly Latuconsina Pamer Pakai Gaun Pengantin Isyaratkan Segera Menikah: Doakan Ya
Pria yang memiliki keterbatasan itu tidak memberikan perlawanan yang berarti.
Menanggapi hal ini, aktris cantik berbakat Prilly Latuconsina memberikan tanggapannya.
Melalui story Instagramnya, Prilly menuliskan kekecewaannya terhadap perlakuan dua anggota TNI Au itu kepada pria tersebut.
“Percuma punya jabatan kalau gak punya hati Nurani. Percuma punya jabatan kalau gak bisa memanusiakan manusia. Apa karena punya jabatan sampai sesombong itu menginjak kepala orang yang tidak membahayakan bahkan tidak memberikan perlawanan yang fatal,” tulis akun @prillylatuconsina96.
Baca Juga: Pegang Prinsip Ini, Prilly Latuconsina Sukses Wujudkan Impiannya Bisa Bangun Rumah Mewah
Prilly mengungkapkan pernyataannya itu dari unggahan seorang aktivis disabilitas yang turut kecewa dengan perlakuan dua anggota TNI AU itu.
Melalui akun Instagramnya @suryasahetapy, ia menyampaikan rasa kecewa atas tindakan kekerasan itu.
“Tidak bisa diterima. Menangkapnya tidak manusiawi. Kepalanya diinjak? Borgolnya buat apa? Ini mencerminkan Pendidikan militer sedang darurat yaitu tidak ada materi/pelajaran/ mata kuliah tentang bagaimana berinteraksi dengan rakyat Tuli dan disabilitas,” tulis Surya Sahetapy.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Senang Kegirangan Ungkap Kekagumannya Terhadap Akting Arya Saloka
“Kasus hukum tetap berjalan tetapi perlu ada perbaikan kurikulum Pendidikan agar menciptakan manusia yang memanusiakan sesamanya,” tambahnya.
Surya Sahetapy merupakan seorang aktivis disabilitas, juru bahasa isyarat, dan seorang aktor.***