MEDIA BLITAR - Simak lengkap profil biodata sosok Guruh Soekarnoputra yang saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh publik.
Pada 3 Agustus 2023, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan melakukan eksekusi atas rumah milik Guruh Soekarnoputra yang telah disengketakan sejak 2014.
Setelah melalui proses hukum panjang dan berbagai upaya yang gagal, rumah akhirnya menjadi milik Susy Angkawijaya.
Pengadilan akan memastikan pengosongan rumah tersebut dan menyerahkan kepada Susy Angkawijaya sebagai pemilik sah.
Meski demikian, Guruh Soekarnoputra masih tinggal di rumahnya yang terletak di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, padahal secara sah rumah tersebut sudah menjadi milik Susy Angkawijaya.
Guruh Soekarnoputra mengklaim bahwa ia tidak pernah menjual rumahnya kepada Susy Angkawijaya dan telah mengajukan perlawanan terhadap permohonan eksekusi, namun ditolak oleh pengadilan.
Profil Guruh Soekarnoputra, Seniman dan Politikus
Guruh Soekarnoputra, yang memiliki nama lengkap Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra, lahir pada 13 Januari 1953 di Jakarta.
Ia dikenal sebagai seorang seniman dengan berbagai karya film dan musik sejak dirinya masih muda.
Beberapa film yang telah ia hasilkan antara lain "Ali Topan Anak Jalanan" pada tahun 1977, "Puspa Indah Taman Hati" dan "Gita Cinta dari SMA" pada tahun 1979, serta "Untukmu Indonesiaku Roman Picisan" pada tahun 1980.
Selain itu, ia juga menciptakan film "Sembilan Wali (Wali Sanga)" pada tahun 1985, "Misteri Hantu Selular" pada tahun 2011, dan "Pacarku Anak Koruptor" pada tahun 2016.
Tidak hanya sebagai seniman, Guruh Soekarnoputra juga dikenal sebagai salah satu politikus senior dari partai PDI Perjuangan, partai yang didirikan oleh kakaknya, Megawati Soekarno Putri.
Guruh telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak tahun 1999 dan terus aktif sebagai politisi di partai tersebut hingga saat ini.
Kehidupan Pribadi Guruh Soekarnoputra
Dalam kehidupan pribadinya, Guruh Soekarnoputra pernah menikah dengan seorang penari asal Uzbekistan bernama Sabina Guseynova pada 20 September 2002 di Tashkent, Uzbekistan.
Dalam perkawinannya itu, Guruh menyerahkan Al-Quran, Buku Di Bawah Bendera Revolusi, dan Buku Otobiografi Presiden Soekarno sebagai mas kawin. Namun, perkawinannya tidak berusia lama dan kini Guruh kembali menjalani hidup sendiri.
Kini, profil dan biodata Guruh Soekarnoputra menjadi perbincangan publik setelah rumahnya disengketakan dan akan dieksekusi.
Meskipun terkenal sebagai seniman dan politikus yang berpengaruh, Guruh harus menghadapi kenyataan bahwa rumahnya kini menjadi milik Susy Angkawijaya setelah proses hukum yang panjang.***