Dugaan Kampanye LGBT di Citayam Fashion Week SCBD? Wakil Ketua MUI Sorot Anak-anak

- 28 Juli 2022, 07:11 WIB
Dugaan Kampanye LGBT di Citayam Fashion Week SCBD? Wakil Ketua MUI Sorot Anak-anak
Dugaan Kampanye LGBT di Citayam Fashion Week SCBD? Wakil Ketua MUI Sorot Anak-anak /Antara/Mentari Dwi Gayati/

MEDIA BLITAR – Berbicara soal Citayam Fashion Week SCBD tentu taka sing bagi netizen Indonesia beberapa akhir ini.

Hal ini menjadi ‘lumrah’, karena pelafalan Citayam Fashion Week SCBD sering mondar-madir di media sosial.

Seperti yang diketahui, fenomena Citayam Fashion Week (CFW) SCBD hadir dari sekelompok anak muda yang menunjukkan gaya berbusana, diikuti anak-anak yang nongkrong di area ‘SCBD’ Sudirman, Jakarta.

Beriringan dengan fenomena ini, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat: ‘MUI Duga Citayam Fashion Week SCBD Disusupi Promosi Gerakan LGBT, Anwar Abbas Tak Bisa Salahkan Anak-Anak’.

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menyesalkan adanya perilaku menjurus promosi ide dan gerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di ajang CFW.

Dengan kondisi tersebut, MUI memperingatkan pemerintah untuk secepat mungkin melakukan gerakan untuk membentengi anak-anak yang eksis di SFW SCBD.

Tidak semua anak-anak yang nongkrong memberikan dampak negatif, bahkan ada banyak di antara mereka yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Keistimewaan Malam 1 Suro Bertepatan 1 Muharram 1444 H: Keberuntungan Setahun ke Depan

Mental labil anak-anak dan remaja yang ada di CFW, harus diperhatikan dan dilindungi dari gerakan LGBT.

Anwar Abbas mengatakan pemerintah sebisa mungkin dan cepat turun tangan.  Dia menilai dampak fenomena CFW juga tidak melulu negatif, oleh karena itu harus jadi perhatian akan adanya promosi LGBT.

MUI tidak bisa secara langsung menyalahkan peserta yang masih muda-muda tersebut.

Belajar dari kasus CFW ini, Anwar Abbas tegas menyebut otokritik harus berani disampaikan kepada para orangtua.

Baca Juga: Mengenal Empty Sella Syndrome Penyakit Langka yang Diidap Ruben Onsu Kritis Takut Mati: Gejala dan Penyebab

Dia menilai, orangtua harus mengetahui dimana letak titik lemah anak-anaknya selama ini, sehingga remaja tersebut ada yang berperilaku negatif.

"Jadikan itu sebagai dasar dalam melakukan langkah-langkah pembenahan ke depan agar kita bisa membuat mereka untuk bisa tampil lebih baik dan lebih positif lagi bagi kehidupan mereka dan bangsa ini kedepannya," ujar Abbas seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Pmj News pada Rabu, 27 Juli 2022.

Abbas mengimbau orangtua dan semua pihak mengevaluasi diri sendiri dalam cara pengendalian perilaku negatif remaja peserta CFW.

Baca Juga: Apa itu Slebew? Begini Arti Slebew, Bahasa Gaul yang Dipopulerkan oleh Jeje

Misalnya, laki-laki berdandan seperti wanita dan lainnya, yang dikhawatirkan perilaku tersebut menular.

"Apa yang mereka lakukan tersebut jelas tidak terlepas kaitannya dengan apa yang telah kita perbuat. Dan kita (orang tua) lakukan terhadap mereka," ucapnya. (Rizki Laelani/Pikiran Rakyat)***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x