Cek Fakta: Cina Targetkan 100 Juta Penduduk Indonesia Mati Melalui Vaksin?

5 Oktober 2020, 18:15 WIB
ILUSTRASI: Vaksin Corona Virus Desease atau Covid-19/ /pixabay/geralt

MEDIA BLITAR – Telah beredar berita hoaks narasi bahwa Cina menargetkan 100 juta penduduk Indonesia tewas melalui vaksin. Hal tersbeut dibantah keras oleh Tim Gugus Penanganan Covid-19, Retno Marsudi.

Narasi tersebut beredar melalui whatsapp yang sudah tersebar ke grup whatsapp.

Baca Juga: Jisoo Blackpink Bakal Beradu Peran dengan Jung Hae In, Tayang Mulai 2021

Berikut narasi selengkapnya:

“Hati-hati vaksin bisa membunuh jiwa. Cina menargetkan 100 juta penduduk Indonesia mati melalui vaksin Cina. Jangan ada yang mau divaksin. Biar Cina bangkrut ini bisnis WHO Yahudi nasoroh Cina. Yang jadi tujuan umat islam. Kita wajib waspada negara di Rezi, Jokowi jadi amburadul. Lengserkan Jokowi pemimpin keblinger.“

Berdasarkan hasil penelusuraan tim cek fakta Media Blitar, klaim bahwa Cina menargetkan 100 juta penduduk Indonesia mati melalui vaksin Cina adalah klaim yang menyesatkan.

Baca Juga: Produksi Garam Nasional Rendah, Pemerintah Siapkan Kiat Jitu Tingkatkan Produktivitas dan Kualitas

Faktanya, pemerintah tidak hanya mengandalkan satu sumber dalam pengadaan vaksin. Selain sinovac dari Cina, pemerintah juga menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi lainnya seperti Pfizer, Johnson and Johnson, Astra Zeneca, dan Cansino biologics, juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi. Sebagaimana dilansir dari laman resmi covid19.go.id/p/hoax-buster.

“Berdasarkan komunikasi dengan tim uji klinis Profesor Kusnadi dan juga timnya, kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar ,” kata anggota tim percepatan pengembangan vaksin covid-19 sekaligus menteri luar negeri Retno Marsudi Senin 28 September 2020 lalu.

Baca Juga: Sederet Potret Kebersamaan Jessica Iskandar dengan Putranya di Bali

Fakta berikutnya, kini sedang berlangsung pemberian Vaksin kepada masyarakat dengan ketentuan berlaku. Menurut Menteri koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, jumlah sasaran yang akan diberi vaksin pada tahap awal sebanyak 102,45 juta orang. Mereka ini terdiri dari kelompok prioritas.

Kelompok kedua, mereka yang memiliki kontak erat dengan  pasien covid-19 dengan sasaran sebanyak 50 ribu orang.

Baca Juga: Selalu Stylish, Inilah Potret Cantik Nikita Willy dengan Gaya Hijabnya yang Unik

Ketiga, mereka yang berfungsi di bidang pelayanan publik dengan sasaran 715 ribu. Orang keempat, masyarakat umum dengan jumlah sasaran sebanyak 4,36 juta orang.

Fakta terakhir adalah Staff Khusus BUMN Arya Sinulangga mengatakan Bio Frama dan Kimia Farma belum menetapkan harga yang beredar di Indonesia. Disamping itu, beberapa perusahaan farmasi dunia seperti yang disebutkan diatas sudah mematok harga.

***

Editor: Disca Betty Viviansari

Tags

Terkini

Terpopuler