MEDIA BLITAR – Beberapa waktu lalu kembali ramai kabar tentang kondisi status terkini Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Blitar dan Kediri.
Kabar tersebut menyebutkan bahwa kondisi Gunung Kelud saat ini telah berubah menjadi status Siaga 1. Lantas apakah kabar status Gunung Kelud yang telah berubah menjadi Siaga 1 adalah benar atau Hoaxs?
Jawabannya kebenaran fakta status Siaga 1 pada Gunung Kelud adalah hoax atau tidak benar. Hal tersebut dipastikan langsung oleh Pihak Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar.
Baca Juga: Jadwal FIFA Matchday Indonesia VS Timor Leste di Bali, Shin Tae-yong Panggil 27 Nama Pemain Timnas
Awalnya kabar meningkatnya status Gunung Kelud menjadi Siaga 1 menjadi viral usai diunggah pada salah satu channel Youtube Suara Rakyat.
Namun Kepala Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar Toto Robandiyo S.Sos..M.Si pada Senin 17 Januari 2022 lalu memberikan konfirmasi bahwa kabar yang mencatut instansinya tersebut dipastikan hoax.
Toto Robandiyo juga menegaskan bahwa Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar tidak pernah mengeluarkan statement apapun tentang status Gunung Kelud.
Baca Juga: Hadapi Covid-19 di Indonesia, 300 Juta Lebih Dosis Vaksin Telah Disuntikkan
Sementara nama pejabat yang disebutkan dalam video, Didik Hariadi Manipoli Adji bahkan diketahui sudah purna tugas sejak tahun 2021 lalu.
Kemudian Toto meminta masyarakat Kota Blitar tidak perlu panik berlebihan karena kondisi Gunung Kelud saat ini dipastikan aman.
Saat ini pihak Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar sedang berkoordinasi dengan Bagian Hukum-Setda Kota Blitar untuk mendalami masalah berita hoax ini.
“Jelas itu hoax yaa, bukan dari kami. Saat ini Gunung Kelud aman, dan pejabat yang dimaksudkan juga sudah purna tugas, sudah pensiun” jelas Toto.
Di sisi lain, pihak Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono S.H.,S.I.K mengatakan pihaknya siap menindak lanjuti berita hoax yang dapat meresahkan masyarakat ini.
Apabila memang meresahkan masyarakat, pembuat berita nantinya dapat dikenai Pasal UU Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE).
Baca Juga: Profil Lengkap Nur Afifah Balqis, Tersangka OTT KPK Termuda
Argo juga mengaku bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kasus terkait video hoax yang sudah ditonton lebih dari 10 ribu orang tersebut sebelum melakukan proses selanjutnya.
“Kita akan dalami ya kasus tersebut, kalau memang meresahkan dan menimbulkan kegaduhan ya kita akan kenakan UU ITE. Kita masih pendalaman saat ini ya” jelas Argo.
Baca Juga: Akhirnya! Vaksin AstraZeneca dari Jepang dan Belanda Tiba
Terakhir, Argo meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar yang beredar di media sosial sebelum memastikan kebenarannya.
Apabila menemukan berita ataupun peristiwa yang menimbulkan kepanikan, Toto meminta masyarakat untuk melaporkannya ke kepolisian atau dinas terkait.***