Bangga, Pengusaha Batik Asal Jetak Semarang Tembus Pasar Ekspor: Harganya Ditawar Fantastis!

16 Februari 2023, 22:33 WIB
Bangga, Pengusaha Batik Asal Jetak Semarang Tembus Pasar Ekspor: Harganya Ditawar Fantastis! /Neni Virginia Rachmatika/

MEDIA BLITAR - Pengrajin Batik asal Jetak, Kabupaten Semarang berhasil menembus pasar ekspor dan membawa warisan budaya Indonesia menjadi Go Internasional.

Setiap pelaku usaha pasti melakukan yang terbaik agar produknya tak hanya dikenal dan dibeli oleh masyarakat lokal tetapi juga internasional.

Demikian pula dengan Titik, pengrajin asal Jetak, Kecamatan Getasan, Semarang yang melakoni bisnisnya sejak 2016. Tak hanya batik tulis, Titik juga menekuni jenis batik cap khususnya ecoprint menggunakan kain katun atau sutra.

Contoh Kain Ecoprint yang Diproduksi

Baca Juga: Kena Mental Dibully Netizen RI karena Klaim Batik dari Malaysia, Lavanya Sivaji Miss World Malaysia Minta Maaf

Titik mengaku awal mula membuka usaha batik. Dulunya, ia pernah membimbing organisasi karang taruna membatik di desanya, Jetak.

"Dulu saya pernah ngajar batik di organisasi karang taruna desa Jetak, eh gataunya bisa tembus sampai pasar luar negeri. Sejak saat itu saya ingin menekuni bidang ini lebih serius lagi," katanya saat ditemui Media Blitar, Rabu 15 Februari 2023 ditempat.

Salah satu pembelinya berasal dari Amerika. Titik mengaku sangat senang dan bangga karena merasa karyanya sangat dihargai.

Baca Juga: Bisa Gunakan Lada Putih, Ini Cara Benar Menyimpan Kain Batik di Lemari agar Awet

"Pembeli saya ada yang berasal dari Amerika. Ekspor di tahun 2019 dan laku sebanyak 70 pcs. Per 50cm kain, dihargai Rp 400 ribu, dan waktu itu ia membeli jenis batik ecoprint," sambung Titik.

Harga batik ecoprint memang tergolong mahal, sebab proses pembuatan yang lama dan membutuhkan kerja ekstra.

Sementara itu media yang digunakan oleh Titik untuk memasarkan batiknya yakni dari mulut ke mulut.

"Kebetulan saya pernah membuka les privat dan murid saya kebanyakan itu sekolahnya di sekolah internasional. Saya juga kenal dosen-dosenya dan beberapa mahasiswa dari program pertukaran pelajar yang berasal dari luar negeri. Terus mereka pada beli batik saya deh," terang Titik.

Baca Juga: Top! BRI Satu-Satunya Perusahaan RI yang Masuk Sustainability Yearbook Member dari S&P Global

Dalam menggeluti usahanya, Titik dibantu oleh beberapa rekannya yang berasal dari karang taruna Jetak.

Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah tersebut.

"Semoga kedepannya usaha batik yang sudah saya bangun sejak tahun 2016 ini bisa memberdayakan perempuan, karena pekerjaan mbatik (membatik) memang tidak pandang usia dan pendidikan. Sehingga harapannya dapat mengurangi pengangguran dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar," pungkasnya.***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler