MEDIA BLITAR – Saat ini, dunia tengah dihebohkan dengan kabar bahwa aplikasi Muslim Pro telah menjual data lokasi penggunanya ke militer Amerika Serikat.
Sebuah laporan hasil investigasi yang dilakukan oleh majalah online Motherboard menemukan bahwa militer Amerika Serikat (AS) memperoleh data lokasi dari beberapa aplikasi populer di seluruh dunia, termasuk aplikasi Muslim Pro.
Diketahui, militer AS membeli informasi pribadi yang dikumpulkan dari aplikasi di seluruh dunia, termasuk beberapa aplikasi yang digunakan oleh umat Muslim yang telah diunduh hampir 100 juta kali.
Baca Juga: Wahai Pelaku UKM Blitar, Segera Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta Yuk!
Baca Juga: TRENDING! Penjual Lele Ikut Indonesian Idol, Lolos Berkat Suara Khas yang Memukau Dewan Juri
Majalah online Motherboard menemukan fakta bahwa Komando Operasi Khusus AS memperoleh data lokasi dari beberapa perusahaan.
Salah satunya adalah aplikasi bernama Muslim Pro, yang merupakan aplikasi yang digunakan oleh umat Muslim yang menyajikan jadwal shalat dan Al-Qur’an digital di dalamnya.
Aplikasi ini sudah mendapatkan lebih dari 98 juta unduhan dari orang-orang di seluruh dunia. Bahkan selain aplikasi ini, sebuah aplikasi kencan Muslim juga menjadi target militer AS.
Baca Juga: Update Jatim Covid-19 17 November 2020: Kabupaten Lumajang Masih Zona Merah