MEDIA BLITAR – Baru-baru ini netizen Twitter diramaikan dengan tagar #Ghozali dan #OpenSea yang dimana memperlihatkan wajah seorang pria bernama Ghozali Everyday.
Pria yang bernama Ghozali Everyday itu namanya mendadak terkenal, karena pengalaman menjual NFT yang hanya bermodal unggahan foto selfie dirinya sendiri dengan dijual harga sekitar Rp50 ribu rupiah, hingga foto tersebut terjual mencapai harga fantastis, yakni 1 Ethereum.
Baca Juga: Cara Jual NFT di OpenSea Agar Laku Keras Hanya dengan Modal Foto Selfie Seperti Ghozali Everyday
Bahkan kini ia sudah mengunggah foto sebanyak 933 dan 281 volume traded, dimulai tahun 2017 hingga saat ini di sebuah marketplace jual beli karya seni di OpenSea.
Seperti diketahui bahwasannya pemakaian mata uang Ethereum yang sudah biasa dipakai untuk bertransaksi di OpenSea dan digunakan dalam transaksi NFT.
Baca Juga: Daftar 10 NFT Termahal yang Pernah Terjual, Ghozali Everyday Belum Termasuk
Lalu, apa itu NFT sendiri? dan bagaimana cara kerja dari NFT itu sendiri?
NFT atau Non-fungible token merupakan aset digital yang digambarkan objek keaslian, seperti karya seni, musik, ataupun item yang terdapat pada video dan game.
Sehingga nantinya NFT, akan mengubah berupa karya seni digital atau jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.
Selain itu, ada dua kata kunci dari huruf NFT yang pertama fungibility yang berasal dari non-fungible merupakan kemampuan suatu aset untuk ditukar atau diganti dengan aset serupa, yang memiliki nilai sama.
Sedangkan, kedua token adalah aset digital yang diwakili barang, layanan atau bentuk nilai lainnya, sehingga NFT aset digital yang memiliki barang berharga dengan nilai yang tidak dapat diganti ataupun ditukarkan.
Baca Juga: Kaya Mendadak Ghozali Everyday, Ternyata Begini Langkah Mudah Jual Karya NFT di OpenSea
Namun NFT sudah populer sejak tahun 2017, jadi bukan hanya tahun 2022 saja hal tersebut baru dipopulerkan dengan pria Ghozali Everyday.
Pada tahun 2017 saat game NFT pertama diluncurkan yaitu CryptoKitties, merupakan game berbasis blockchain Ethereum yang memungkinkan pemain untuk mengadopsi, memelihara dan memperdagangkan kucing virtual.
Hingga akhir bulan Januari 2020 pasar NFT yang mengalami perkembangan sangat pesat dan untuk cara kerjanya NFT, yaitu sama halnya melakukan transaksi pada umumnya dan hanya saja melalui platform digital atau marketplace yang tersedia.
Baca Juga: Apa Itu NFT? Berikut Pengertian dan Cara Kerjanya
Kini NFT banyak dipasarkan di pasar digital, seperti CryptoPunks, OpenSea dan Rarible, adapun mata uang yang digunakan dalam bentuk dollar dan ETH atau Ethereum.
Namun bagi anda yang ingin memperjual belikan barang di NFT dan menghasilkan pundi pundi mata uang, selebihnya bisa memahami kekurangan dan kelebihan dari NFT.
Seperti kelebihan NFT unik dan dapat dikoleksi, tidak dapat dihapus, dihancurkan atau direkayasa, serta kelangkaan yang dapat berpengaruh pada naiknya nilai objek digital, NFT dapat dipercaya karena kekurangan penggunaan token tidak dapat ditukarkan dan adanya smart contract.
Baca Juga: Atasi Maraknya Pembajakan Karya Seni Musik dan Film, Teknologi NFT Bisa Menjadi Solusi
Selain itu, kekurangan dari NFT seperti tidak dapat dibagi menjadi nilai yang lebih kecil sehingga harus membayar penuh, NFT dapat dicuri, NFT belum diatur dan tidak ramah pengguna, serta NFT termasuk kedalam kategori pasar spekulatif.
Demikian penjelasan lengkap dari NFT yang kini menjadi perbincangan masyarakat di Twitter, bermula dari Ghozali Everyday yang menjual unggahan foto dengan hasil fantastis.***