Wejangan Kemenpora saat Hari Lahir Pancasila Kepada Pemuda Pemudi

- 2 Juni 2020, 18:58 WIB
Menpora Zainudin Amali menyampaikan Kuliah Umum Kepemudaan yang diselenggarakan Maritim Muda Nusantara (MMN) melalui Video Conference.
Menpora Zainudin Amali menyampaikan Kuliah Umum Kepemudaan yang diselenggarakan Maritim Muda Nusantara (MMN) melalui Video Conference. /Dok. Kemenpora.go.id

MEDIA BLITAR - Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan wejangan dalam Kuliah Umum Kepemudaan yang diselenggarakan Maritim Muda Nusantara (MMN) melalui video conference Zoom, Senin (1/6) siang.

"Salam Pancasila, Selamat Hari Pancasila, apapun yang kita lakukan tidak boleh keluar dari kesepakatan final bersama ideologi bangsa dan negara yakni Pancasila," ucap Menpora, mengawali sapaannya kepada seluruh peserta yang berjumlah 447 partisipan.

Pada paparan kuliah umumnya, Zainudin menegaskan apa pun yang dilakukan seluruh anak bangsa, khususnya kaum muda, tidak boleh lepas dari Pancasila.

Lebih lanjut, Zainudin menyampaikan di era digitalisasi, pemuda harus cepat beradaptasi di era digitaliasi atau milenial ini jika tidak mau tertinggal dan terpinggirkan.

Dirinya mengatakan, ada 4 contoh kontribusi yang dapat dilakukan MMN seiring dengan mengasah kemampuan digitalisasi, yaitu pengawasan terhadap implementasi peraturan perundangan bidang kemaritiman; melakukan pendidikan, pelatihan, dan literasi maritim terhadap masyarakat; usaha pelestarian budaya maritim menyangkut kearifan lokal; dan penguasaaan sumber daya maritim serta pemberdayaan sumber daya manusianya.

"Dengan tetap berlandaskan Pancasila, MMN dapat melakukan pengawasan seperti melaporkan kepada yang berwenang bila ada pelanggaran kemaritiman. Dan penting lagi memberikan edukasi kepada masyarakat, contohnya jangan buang sampah di laut karena akan mencemari lingkungan, kreativitas digital dapat dipakai untuk itu," kata Zainudin.

"Harapan besar, MMN tidak berhenti pada acara-acara webinar seperti ini, harus ada follow up-nya, apa yang bisa disenergikan dengan program prioritas kepemudaan Kemenpora segera laksanakan," tuturnya.

Diakhir webinar tersebut, Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, menyampaikan kata akhir yang patut direnungkan bersama bahwa masalah maritim bagi pemuda masih menjadi problem yang perlu perhatian serius.

Menurut data, masih di bawah 1 persen dari 67 juta pemuda Indonesia yang menggeluti kemaritiman. "Tiga perempat wilayah kita adalah maritim, semestinya sektor pekerjaan yang digeluti harus banyak disitu. Keadilan sosial tidak akan ada tanpa kita usahakan," tutup Faisal.

Editor: Ninditoo

Sumber: Kemenpora


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x