Perlu diketahui, Abramovich yang merupakan konglomerat minyak dan gas sejak tahun 1990-an, kemudian menjadi pemilik Chelsea sejak 2003 dengan membelinya dari Ken Bates dengan biaya yang dilaporkan sebesar 140 juta Poundsterling, atau sekitar Rp2,6 triliun.
Sejak peristiwa invasi Rusia ke Ukraina, Abramovich beredar rumor bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sedangkan pemerintah Inggris sendiri sebagai negara asal Chelsea juga dilaporkan akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, imbas dari aksi invasi ke Ukraina.
Dengan adanya peristiwa ini, Roman Abramovich mengambil langkah cepat untuk menjauhkan Chelsea dari kontroversi yang melibatkan dirinya.
Salah satunya adalah dengan menarik diri dari seluruh aktivitas yang berkaitan dengan Chelsea.
Berikut isi pernyataan lengkap Roman Abramovich dikutip dari chelseafc.com, Minggu, 27 Februari 2022:
“During my nearly 20-year ownership of Chelsea FC, I have always viewed my role as a custodian of the Club, whose job it is ensuring that we are as successful as we can be today, as well as build for the future, while also playing a positive role in our communities.
I have always taken decisions with the Club’s best interest at heart. I remain committed to these values. That is why I am today giving trustees of Chelsea’s charitable Foundation the stewardship and care of Chelsea FC.