Network
MEDIA BLITAR – Nampaknya ini adalah waktu yang sangat kelam bagi pebulutangkis tunggal putra nomor satu Malaysia usai adanya larangan dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) untuk berpartisipasi untuk semua turnamen yang digelar oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) selama dua tahun.
Hal tersebut nampaknya yang membuat peraih peringkat 7 BWF sektor tunggal putra tersebut memberi pesan lewat akun media sosialnya.
Baca Juga: Usai Keluar Dari Timnas, BAM Larang Lee Zii Jia Mengikuti Turnamen BWF Selama 2 Tahun
Juara All England tersebut mengubah latar belakang gambar atau foto profilnya di akun media sosial seperti di Instagram dan Facebook menjadi warna hitam polos.
Hal tersebut terjadi tidak lama setelah BAM mengumumkan larangan bagi Lee Zii Jia berpartisipasi ke semua turnamen yang digelar BWF.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lee Zii Jia, Pemain Bulu Tangkis Malaysia yang Hengkang dari BAM
Saat ini Lee Zii Jia masih memilih untuk tetap bungkam terkait keputusan BAM tidak mendaftarkannya ke semua turnamen Bulu Tangkis BWF selama dua tahun mulai 18 Januari 2022.
Larangan bermain yang sangat panjang tersebut tentunya memberikan pukulan telak bagi Lee Zii Jia karena hal tersebut menyebabkan dirinya tidak bisa kembali tepat waktu dari skorsing saat periode kualifikasi Olimpiade karena dimulai satu tahun sebelumnya, yaitu mulai pertengahan 2023.
Baca Juga: Dapat Nasehat Lee Chong Wei, Lee Zii Jia Mantap Tinggalkan BAM
Namun pengecualian apabila Lee Zii Jia mau melakukan keputusan drastis seperti memindahkan markasnya atau tempat latihan dari Malaysia.
Keputusan larangan bermain untuk semua turnamen yang digelar BWF selama 2 tahun dari BAM jelas membuat pemain berusia 23 tahun itu sedih.
Namun Lee Zii Jia mendapatkan sejumlah dukungan dari teman dekat dan juga atlet bulutangkis lainnya seperti Mantan pemain internasional Koo Kien Keat serta beberapa pemain Denmark seperti Anders Antonsen dan Kim Astrup lewat media sosial.
Lee Zii Jia pun berterima kasih pada Koo Kien Keat atas dukungan dan semangat yang diberikannya lewat Instagram Story.
Baca Juga: Geger! Lee Zii Jia Mundur dari BAM, Pelatnas Malaysia Beberkan Fakta ini
“Setiap orang dapat memilih jalannya sendiri, tidak ada keputusan yang benar atau salah atau keputusan terbaik dalam hidup. Setiap keputusan yang Anda buat hari ini akan menjadi bagian dari pengalaman Anda di masa depan,” tulisnya.
“Menantikan untuk menyaksikan upaya masa depan Anda dengan kegigihan, kepositifan, dan kecakapan memainkan pertunjukan yang telah Anda tunjukkan kepada kami sebagai orang Malaysia sejati. Terima kasih atas kontribusi dan dampak besar yang telah Anda buat untuk negara,” lanjutnya.
Sementara ganda putra Denmark, Kim Astrup juga mengungkapkan rasa kecewanya melalui unggahannya di akun Instagram.
Baca Juga: Ranking Terbaru BWF Tunggal Putra: Ginting Masih Ungguli Jonatan Christie, Dominasi Axelsen Awet!
“Tidak tahu detail kasus ini yang membuatnya sulit untuk membuat pernyataan. Tapi sesederhana @leeziijia hanya ingin mencoba menemukan jalannya sendiri dan melakukan apa yang menurutnya terbaik untuk karirnya, dan masih mendapat larangan dua tahun bermain turnamen internasional... arah bulu tangkis menuju. Bagaimana bisa ilegal mencoba mencapai impian dan tujuan Anda?,” tulis Kim Astrup.
Kemudian tunggal putra veteran Denmark, Hans-Kristian Vittinghus nampak kesal mendengar larangan tampil di turnamen BWF selama dua tahun yang harus diterima Lee Zii Jia.
"Olahraga kami kadang-kadang seperti lelucon!" tulis Hans-Kristian Vittinghus.
Baca Juga: Usai India Open 2022: Ranking BWF Loh Kean Yew Melejit, Jonatan Christie Waspada!
Tidak hanya itu, para netizen yang juga penggemar bulutangkis Malaysia juga nampak kesal dan marah pada BAM karena dianggap tidak mendahulukan kepentingan negara.
Mereka juga justru menyarankan Lee Zii Jia bermain untuk negara lain yang bisa menghargai bakat dan keputusannya seperti Singapura dan menjadi seperti Loh Kean Yew.
“Saya menyarankan agar Zii Jia bermain untuk negara yang menghargai bakat dan keputusannya. Bukan untuk negara yang menghalangi perkembangan Anda. Pergilah ke Singapura dan jadilah seperti Loh Kean Yew,” tulis netizen atau pembaca online The Star.
“Memalukan Malaysia. Apakah ini cara mereka memperlakukan dan mengancam pemain potensial kita?” tulis netizen lain.***
