Network
MEDIA BLITAR – Profil sosok Kevin Sanjaya Sukamuljo, salah satu pemain andalan Indonesia di nomor ganda putra yang diharapkan untuk menyumbang poin di Sudirman Cup 2021.
Jika tidak dirombak, Kevin Sanjaya Sukamuljo akan bertandem dengan pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon pada nomor ganda putra.
Seperti diketahui, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon merupakan ganda kuat yang cukup ditakuti lawan-lawannya dari berbagai negara.
Tak hanya itu, Kevin Sanjaya Sukamuljo kini masih kokoh berada di peringkat 1 dunia versi BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) bersama pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon.
Baca Juga: Jadwal Sudirman Cup 2021: Skuad Bulutangkis Indonesia Ditantang ROC, Kanada, dan Denmark
Hal itu membuat Indonesia memiliki kans yang cukup lebar untuk mendapat poin dari nomor ganda putra dalam gelaran akbar, Sudirman Cup 2021 nanti.
Kevin Sanjaya Sukamuljo lahir di Banyuwangi, 2 Agustus 1995. Kevin kecil mulai diperkenalkan dengan olahraga tepok bulu ini saat usianya masih 2 tahun. Usia yang sangat belia bukan?
Menuju ke jenjang usia remaja, yakni saat duduk di bangku SD kelas 6, Kevin Sanjaya Sukamuljo akhirnya berkemauan keras untuk terjun ke dunia bulutangkis.
Untuk menyalurkan bakatnya, Kevin saat itu masuk dalam sebuah klub bulutangkis di area Banyuwangi. Niatannya untuk menjadi atlet bulutangkis nasional pun mulai terasa ketika ia ikut seleksi pertama kalinya di PB Djarum. Klub ini memang menjadi rujukan bagi para calon atlet di Indonesia untuk mewujudkan mimpi menjadi atlet profesional.
Baca Juga: Sudirman Cup 2021: 5 Atlet Putra ini Diprediksi Bakal Jadi Kapten Tim Skuad Bulutangkis Indonesia
Gagal seleksi di tahun 2006, Kevin akhirnya lolos pada 2007 dan mulai melebarkan kemampuan ciamiknya dalam mengayunkan raket.
Seperti para pejuang mimpi pada umumnya, Kevin pun sempat mengalami masa di mana ia terpuruk. Pasalnya, sebelum mendapat rekomendasi untuk bermain di ganda putra, Kevin mengawali karier sebagai pemain tunggal.
Sayang, prestasinya disebut kurang mentereng. Ia pun akhirnya dipindah ke sektor ganda oleh Ade Lukas, salah satu pelatih di PB Djarum.
Dengan potensi luar biasa dan permainan yang agresif, Kevin akhirnya sukses besar di nomor ganda. Ia pun pada 2013 berhasil memastikan langkahnya untuk lolos ke Pelatnas PBSI di Cipayung.
Baca Juga: Sudirman Cup 2021: Denmark Ancaman Terbesar Skuad Bulutangkis Indonesia di Grup C?
Di junior dulu, Kevin sempat juga bermain di ganda campuran bersama Masita Mahmudin. Prestasi membanggakan mereka yakni dengan menjadi runner-up Kejuaraan Dunia Junior 2013.
Sementara saat beralih ke kelas senior, Kevin dipastikan berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon. Mereka kini menjadi duet paling ditakuti ganda putra dunia.
Bersama Gideon, Kevin sukses mengantongi 29 gelar BWF Super Series dan Super Series Premier. Ia sempat berpasangan dengan Alfian Eko Prasetya, Selvanus Geh, Wahyu Nayaka, dan Lukhi Apri Nugroho. Prestasinya pun tak kalah cemerlang.
Sementara di kejuaraan beregu, kesuksesan duet Kevin/Marcus terus mendominasi. Mereka sukses mengantarkan Indonesia menyabet emas di Kejuaraan Beregu Asia, Asian Games, SEA Games, dan BWF Super Series Final.
Baca Juga: Sudirman Cup 2021 di Depan Mata, Skuad Bulutangkis Indonesia Belum Punya Kapten Tim?
Jika direkap, dominasi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di tahun 2017 sangat terasa. Mereka mendulang 6 gelar juara. Sementara di tahun 2018, Minions sukses meraup 8 gelar juara di turnamen terbuka sekelas super series dan super series premiere.
Bahkan atas raihan prestasi di tahun 2017, BWF mengapresiasinya dengan memberikan predikat sebagai ‘Pemain Terbaik Dunia’.
Meski gagal meraih hasil maksimal di Olimpiade Tokyo 2020, namun Kevin Sanjaya Sukamuljo tetap optimis bisa memberikan permainan terbaiknya.
Aksinya di lapangan hijau bersama Gideon sepertinya sudah ditunggu-tunggu publik. Kejuaraan beregu terdekat yakni Sudirman Cup 2021.
Lalu bagaimana kiprah Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan ciri khas tengil dan lincah di deoan net bersama Tim Merah-Putih untuk merebut kembali tanda supremasi bulutangkis dunia itu ke Indonesia? Simak aksinya pada 26 September sampai 3 Oktober 2021.***
