Network
MEDIA BLITAR – Legenda dunia sepak bola yang selalu dielu-elukan namanya, Diego Maradona harus meregang nyawa akibat serangan jantung yang menerpanya, Rabu, 25 November 2020 waktu setempat.
Pemilik nama lengkap Diego Armando Maradona itu menghembuskan napas terakhirnya di usia 60 tahun. Akibatnya, keluarga, penggemar, kerabat, dan dunia kehilangan sosok legendaris itu.
Diego Maradona, lahir di Lanus, Buenos Aires, Argentina pada 30 November 1960, dan meninggal di Tigre, Buenos Aires, Kamis, 25 November 2020.
Pemilik nama lengkap Diego Armando Maradona itu menghembuskan napas terakhirnya di usia 60 tahun. Akibatnya, keluarga, penggemar, kerabat, dan dunia kehilangan sosok legendaris itu.
Diego Maradona, lahir di Lanus, Buenos Aires, Argentina pada 30 November 1960, dan meninggal di Tigre, Buenos Aires, Kamis, 25 November 2020.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Akun Anda, Begini Cara Aktivasi Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari ShopeePay
Baca Juga: Sang Legenda, Diego Maradona Meninggal Dunia: Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo Ungkapkan Duka
Sudah banyak yang tahu jika Maradona merupakan mantan pesepak bola top Argentina. Bersama negaranya, Maradona tampil sebanyak 91 kali dan sukses mencetak 34 gol.
Maradona, juga termasuk dalam deretan pemain sepak bola terbaik pada abad ini bersama dengan Pele, Johan Cruyff, dan Christian Vieri.
Mengawali karir di jenjang junior, Maradona kecil sukses masuk tim seperti Estrella Roja (1968-1969), Los Cebollitas (1970-1974), dan Argentinos Juniors (1975-1976).
Sudah banyak yang tahu jika Maradona merupakan mantan pesepak bola top Argentina. Bersama negaranya, Maradona tampil sebanyak 91 kali dan sukses mencetak 34 gol.
Maradona, juga termasuk dalam deretan pemain sepak bola terbaik pada abad ini bersama dengan Pele, Johan Cruyff, dan Christian Vieri.
Mengawali karir di jenjang junior, Maradona kecil sukses masuk tim seperti Estrella Roja (1968-1969), Los Cebollitas (1970-1974), dan Argentinos Juniors (1975-1976).
Baca Juga: Diego Maradona Meninggal Dunia, Legenda Dunia Sepak Bola Sepanjang Masa
Sementara saat ia beralih ke jenjang senior, saat di Argentinos Junior, Maradona sukses menciptakan sebanyak 115 gol, di klub Barcelona (1982-1984) dirinya sukses bermain sebanyak 36 kali dan mencetak 22 gol.
Karir seniornya terbilang sangat moncer pada masanya. Ia sukses diburu klub-klub besar seperti Barcelona, Sevila, dan Napoli.
Terlebih pada saat berlangsungnya Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko, di mana hampir sendirian ia mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun 1978 di Argentina.
Sementara saat ia beralih ke jenjang senior, saat di Argentinos Junior, Maradona sukses menciptakan sebanyak 115 gol, di klub Barcelona (1982-1984) dirinya sukses bermain sebanyak 36 kali dan mencetak 22 gol.
Karir seniornya terbilang sangat moncer pada masanya. Ia sukses diburu klub-klub besar seperti Barcelona, Sevila, dan Napoli.
Terlebih pada saat berlangsungnya Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko, di mana hampir sendirian ia mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun 1978 di Argentina.
Baca Juga: Diego Maradona Berpulang Selamanya, Argentina Umumkan 3 Hari Masa Berkabung
Pada Piala Dunia FIFA di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final.
Pada saat itu Maradona melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton.
Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik. Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk.
Pada Piala Dunia FIFA di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final.
Pada saat itu Maradona melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton.
Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik. Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk.
Baca Juga: Cari Promo Gajian? Serbu Promo Fantastis dari Shopee Gajian Sale!
Gol tersebut tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai hasil bantuan "Tangan Tuhan". Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005.
Total Maradona mencetak 5 gol, 5 assist dan tidak pernah diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia FIFA 1986.
Sebagai bentuk penghormatan, maka didirikanlah patung Maradona ketika sedang mencetak gol di depan pintu masuk stadion Stadion Azteca.
Sementara, beberapa penghargaan juga ia raih. Seperti Golden Ball for Best Player of the FIFA U-20 World Cup (1979), Argentine League Top Scorer (1979-1981), Argentine Football Writers' Footballer of the Year (1979, 1980, 1981, 1986), dan World Player of the Year (World Soccer Magazine) pada 1986.
Gol tersebut tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai hasil bantuan "Tangan Tuhan". Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005.
Total Maradona mencetak 5 gol, 5 assist dan tidak pernah diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia FIFA 1986.
Sebagai bentuk penghormatan, maka didirikanlah patung Maradona ketika sedang mencetak gol di depan pintu masuk stadion Stadion Azteca.
Sementara, beberapa penghargaan juga ia raih. Seperti Golden Ball for Best Player of the FIFA U-20 World Cup (1979), Argentine League Top Scorer (1979-1981), Argentine Football Writers' Footballer of the Year (1979, 1980, 1981, 1986), dan World Player of the Year (World Soccer Magazine) pada 1986.
Baca Juga: Diego Maradona Legenda Sepak Bola Argentina Berpulang, Presiden Tetapkan 3 Hari Masa Berkabung
Usai pensiun menjadi pemain, ia memutuskan untuk terus berkiprah di dunia sepak bola dengan menjadi pelatih.
Ia lalu dipercaya untuk menjadi pendidik dan pelatih untuk timnas Argentina mulai November 2008, hingga Juli 2010.***
Usai pensiun menjadi pemain, ia memutuskan untuk terus berkiprah di dunia sepak bola dengan menjadi pelatih.
Ia lalu dipercaya untuk menjadi pendidik dan pelatih untuk timnas Argentina mulai November 2008, hingga Juli 2010.***
