Tak Terima Indonesia Mundur BWC 2021, Jurnalis Denmark Marah Beri Kritik Pedas: Olahraga Mati dengan ini

8 Desember 2021, 20:24 WIB
Tak Terima Indonesia Mundur BWC 2021, Jurnalis Denmark Marah Beri Kritik Pedas: Olahraga Mati dengan ini /Antara/

MEDIA BLITAR - Skuad merah putih cabang olahraga bulu tangkis secara resmi mengumumkan mundur dari perhelatan BWF World Championship 2021 alias kejuaraan dunia yang bakal diadakan di Huelva, Spanyol pada 12 Desember-19 Desember 2021.

Namun, tanpa disadari banyak pihak yang mengkritik aksi Indonesia mengundurkan diri untuk berlaga di Spanyol lantaran sudah menggelar IBF 2021.

Kritikan pedas datang dari Jurnalis Denmark, Jacob Qvirin. Melalui unggahan di akun media sosial Twitternya, Jacob Qvirin memberikan tanggapan mengenai Indonesia mundur dari BWC 2021.

Baca Juga: Rexy Mainaky Bertekad Bawa Malaysia Juara Thomas Cup 2022, Siap Tantang Bulutangkis Indonesia

Seolah dirinya marah, Jacob Qvrin sebut Indonesia tidak menghormati dunia bulu tangkis maupun pemain badminton dari negara lain.

Dia beralasan Indonesia baru saja menggelar pertandingan badminton, tiga turnamen sekaligus yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.

"Ini sangat tidak menghormati dunia bulu tangkis lainnya dan @bwfmedia yang baru saja tinggal dan bermain selama 3-4 minggu di Bali dan memuji Indonesia yang menjadi tuan rumah tiga acara. Sekarang mereka harus bermain Kejuaraan Dunia di Eropa, mereka tidak peduli tentang olahraga," tulis @jacobqvirin, dikutip Media Blitar dari Serang News.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Rusuh Bonus Thomas Cup, hingga Ambisi Rexy Mainaky Perkuat Bulutangkis Malaysia

Jurnalis Denmark tersebut mengungkapkan seluruh atlet bulu tangkis yang akan bertanding di Spanyol pasti melaksanakan proses vaksinasi.

Hal tersebut bukan menjadi sebuah alasan lantaran Indonesia takut terbang ke Spanyol dalam agenda Kejuaraan BWF World Championship 2021.

"Semua olahraga lain terus berjalan, tetapi perkembangan kecil dalam pandemi menghentikan bulu tangkis? Olahraga mati dengan cara ini... Kita tidak bisa berhenti hidup! #bulu tangkis," cuitnya.

Baca Juga: Mendadak Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, ini Alasan PBSI

Sebagai tambahan informasi, Indonesia merupakan tuan rumah dalam agenda tiga turnamen bulu tangkis internasional diantaranya, Indonesia Masters, Indonesia Open dan HSBC BWF World Tour Finals 2021 mulai bulan September-November 2021.

Sebenarnya, tim bulu tangkis Indonesia sudah menginformasikan pengunduran dari turnamen BWC 2021 melalui akun Instagram resmi PBSI pada Rabu, 8 Desember 2021. Keputusan pengunduran tersebut sudah didiskusikan bersama antara pelatih, binpres dan pemain. 

Menurut informasi, penetapan Indonesia mengundurkan turnamen bergengsi tersebut diambil oleh Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna. Keputusan itu bukan tanpa alasan lantaran sebaran varian Omicron di negara benua Eropa mulai tinggi, tanpa terkecuali Spanyol.

Baca Juga: Mendadak Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, ini Alasan PBSI

 “Penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang tidak menentu membuat kami memutuskan mundur. Kami tidak mau mengambil risiko. Keselamatan dan kesehatan atlet lebih utama," ujar Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Kekhawatiran para petinggi PBSI beserta atlet mengenai varian virus Covid-19 Omicron sedang melanda di negara-negara Eropa. Bahkan, jenis virus tersebut dinilai lebih berbahaya dibandingkan virus Delta.

Bahkan, pihak badan kesehatan Spanyol memberikan keterangan beberapa wilayah negara matador tersebut sudah level menengah diantaranya, Aragon, Navarre, Catalonia, Valencia, Madrid, Castilla y León dan Basque Country.

Baca Juga: Resmi! Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021 di Spanyol, Begini Penjelasan PBSI

Varian Omicron tersebut sudah masuk Spanyol sejak 3 Desember 2021. Meskipun, Huelva masuk wilayah berisiko rendah. Tidak menutup kemungkinan levelnya akan naik seperti wilayah sekitarnya.

Pihak PBSI lebih memilih keselamatan dan kesehatan para pemain lantaran virus ini sangat berbahaya. Meski, mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, salah satunya Jurnalis Denmark, Jacob Qvirin.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler