Tim Bulutangkis Indonesia Saat di Olimpiade Tokyo 2020, Jonatan Christie: Lihat Kota Hanya dari Jendela Bis

27 Juli 2021, 18:12 WIB
Tim Bulutangkis Indonesia Saat di Olimpiade Tokyo 2020, Jonatan Christie: Lihat Kota Hanya dari Jendela Bis /Instagram @badminton.ina

MEDIA BLITAR – Pagelaran pesta olahraga dunia, Olimpiade Tokyo 2020 saat ini sedang berlangsung.

Diikuti dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia yang mengirimkan putra putri terbaik bangsa di bidang olahraganya masing-masing.

Salah satu cabang olahraga yang turut diikuti Indonesia adalah bulutangkis. Para atlet bulutangkis Indonesia tentu sudah tidak asing lagi di mata dunia.

Baca Juga: Daftar Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia Mendapatkan Medali 1 Perak 1 Perunggu

Mulai dari atlet bulutangkis tunggal putra dan putri, hingga ganda putra, putri, dan campuran.

Usai sampai di Tokyo, Jepang, para atlet bulutangkis ini melakukan zoom meeting dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.

Mereka menyampaikan ucapan terima kasih atas fasilitas yang telah diberikan sesampainya di Negeri Sakura itu.

Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020: Takluk dari Wakil Jepang, Praveen dan Melati Akui Tampil Kurang Maksimal

“Terima kasih untuk Bapak Dubes, Bapak Heri Akhmadi dan seluruh teman-teman KBRI juga yang telah membantu kami selama kemarin nyampe. Kami diberikan fasilitas untuk istirahat,” ungkap Jonatan Christie, salah satu atlet bulutangkis tunggal putra.

Ia juga menyampaikan kesannya selama berada di Tokyo, Jepang sejak sampai disana.

“Kesannya saya gak boleh keluar, jadi kita di kamar terus berangkat latihan terus pulang lagi ke kamar. Cuman ya memang protokolnya kan seperti ini ya. Sejauh ini walaupun lihat Kota Kumamoto hanya dari jendela bis, tapi ya okelah,” tambah atlet yang kerap disapa Jojo itu.

Selain itu, kesan saat di Tokyo juga disampaikan oleh Anthony Ginting yang mengaku sependapat dengan Jonatan Christie.

Baca Juga: Ade Resky Dwicahyo Bela Azerbaijan Cabor Bulu Tangkis Lawan Bangsa Sendiri Olimpiade Tokyo 2020. Ini Alasannya

“Karena kalau ke Jepang minimal gak ke minimarketnya aja tuh kayak ada yang kurang. Atlet-atlet ini kalau ke Jepang pasti kalau abis makan mampir ke minimarket seenggaknya jajan-jajan. Banyaklah jajan yang gak ada di Indonesia,” ungkap Anthony Ginting.

Seluruh atlet dan para tim juga tidak lupa meminta doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Heri Akhmadi juga menanyakan adakah dampak psikologi karena tidak adanya penonton untuk para atlet Indonesia.

“Sebenarnya kalau ada penonton justru pemain Jepang pressure ya pak, lebih enak kalau ada penontonnya sih. Sama kayak kita di Indonesia, kadang-kadang ada plus minusnya,” ungkap salah satu tim Indonesia.

Baca Juga: Mohammad Ahsan dan Hendra Sukses Buat Tumbang Malaysia, di Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020

Sementara itu, pelatih atlet bulutangkis ganda putri juga meminta doa agar di Olimpiade Tokyo 2020 membawa perubahan untuk tim ganda putri bisa mencatat sejarah baru.

“Terima kasih buat KBRI Indonesia, sejarah di olimpiade Indonesia sendiri hanya sektor ganda putri yang belum pernah menyumbangkan medali. Mohon doa dukungannya, mudah-mudahan Tokyo ini membawa perubahan buat ganda putri pak,” kata pelatih ganda putri.

Tak lupa Heri Akhmadi memberikan pernyataan untuk menyemangati dan mendukung kepada tim Indonesia. ***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Youtube Sobat BL

Tags

Terkini

Terpopuler