MEDIA BLITAR - Presiden ke-2 RI Soeharto harus turun dari kursi kekuasaan, setelah berkuasa selama 32 tahun, pada peristiwa Mei 1998.
Akankah peristiwa tersebut akan menjadi kilas balik di era saat ini pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ?
Berbagai desakan publik menjadi penyebab, lantaran adanya kemiripan kondisi yang sama dengan situasi ketika penguasa 32 tahun itu mengakhiri periode jabatannya.
Baca Juga: BSU BLT Guru Honorer Mulai Disalurkan, Segera Cek Daftar Penerima dengan 2 Link di Sini
Banyak ketidakpuasan yang dipicu lantaran beberapa kebijakan, salah satunya yakni RUU Cipta Kerja yang dianggap banyak kalangan tidak berpihak kepada rakyat.
Seperti diberitakan JurnalPresisi.com dalam judul "Akankah Peristiwa 98 Terulang di Era Jokowi ? Ini Kata Pengamat", pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, angkat bicara terkait hal tersebut.
"Dulu itu rakyat tidak percaya karena ekonomi hancur, tentara juga sudah tidak solid, lalu ditambah pula ada sirkulasi elite, sejumlah indikator tersebut lengkap saat itu (Peristiwa 98)," ujarnya, dikutip dari JurnalPresisi.com, saat berbincang dengan Tim Jurnal Presisi, Kamis 19 November 2020.
Baca Juga: Tak Hanya Muslim Pro, Ini 5 Rekomendasi Aplikasi Pengingat Waktu Salat Ini Bisa Kamu Pasang di HPmu
"Untuk sekarang itu hanya rakyat dan mahasiswa saja yang cenderung memberontak kepada pemerintah, tentara masih solid, elite juga sudah diberi posisi yang strategis, pemerintahan aman," tuturnya menambahkan.
Menurut dia, peristiwa Mei 1998 memiliki sejumlah faktor, jika tidak memenuhi maka dipastikan kejadian tersebut tidak akan terulang.