Network
MEDIA BLITAR – Saat ini China sedang terkena maslah penyakit baru yaitu Norovirus. Otoritas pengendalian penyakit di China mengungkapkan mahasiswanya terpapar Norovirus. Universitas Keungan dan Ekonomi Shanxi di Taiyuan mengatakan mahasiswanya itu menunjukkan gelaja muntah, diare, dan demam.
Hal ini bukan menjadi kasus yang pertama kalinya terjadi di China. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, lebih dari 30 wabah Norovirus telah dilaporkan secara nasional sejak September 2020 dengan total 1.500 kasus. Sebagaimana telah dikutip dari website kesehatan luar negeri MdWeb.
Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Indonesia Curah Hujan Tinggi, Jokowi: Bukan Kenaikan Kecil
Norovirus pada awalnya diduga virus Nortwalk. Virus ini dapat menyebar melalui air atau juga bisa makanan yang terkontaminasi dengan menyentuh benda yang permukaanya terdapat virus.
Norovirus disinyalir sebagai penyebab dari penyakit diare dan muntah di seluruh dunia. Penyakit Norovirus ini menyebar dengan mudahnya melalui makanan dan minuman dan mempunyai dampak besar bagi kesehatan tubuh manusia.
Baca Juga: Fantastis! Facebook Buka Bantuan untuk UMKM hingga 12,5 Miliar
Meskipun Norovirus dapat menyerang kapan dan siapa pun, penyakit ini menyerang lebih sering pada musim dingin. Norovirus juga sempat disebut keracunan makanan, karena dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Namun, hal ini tidak selalu hasil kontaminasi penyebabnya.
Gejala Norovirus akan menyebabkan sakit dalam waktu dua hari setelah terjangkit. Gejala khasnya adalah mual, muntah, diare, berair, dan kram perut.
Beberapa gejala lainnya termasuk demam ringan, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan. Sebagaian besar gejala ini tidak serius, namun diare dan muntah dapat menghabiskan cairan yang dibutuhkan tubuh.
