Network
MEDIA BLITAR - Indonesia kehilangan salah satu figur penting, mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang meninggal dunia sekitar pukul 10.45 WIB viral TikTok.
Karirnya yang penuh kontribusi untuk negara juga diterpa kontroversi, terutama terkait kasus suap dan gratifikasi. Artikel ini akan mengulas biodata profil latar belakang, karier, kontribusi, dan kontroversi yang melingkupi perjalanan hidup Lukas Enembe.
Latar Belakang dan Pendidikan Lukas Enembe
Lukas Enembe, atau dikenal dengan nama asli Lomato Enembe, lahir di kampung Mamit Distrik Kombu, Tolikara, Papua, pada 27 Juli 1967.
Ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada tahun 1995.
Kariernya dimulai sebagai CPNS hingga menjadi PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke, membuktikan ketekunan dan dedikasinya dalam dunia birokrasi.
Karier Politik dan Kepemimpinan Lukas Enembe
Awal karier politiknya terlihat ketika Lukas Enembe menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya setelah sukses dalam birokrasi.
Puncak karirnya datang ketika terpilih sebagai Gubernur Papua, menjalani dua periode dari 2013 hingga 2023.
Sebagai pemimpin, ia dikenal sebagai figur pluralis dan moderat yang memperkuat hubungan antar kelompok dan agama di Papua.
Kontribusi dan Kepemimpinan Pluralis
Masa kepemimpinannya dicirikan oleh pendekatan demokratis dan inklusif, menjadikannya sosok yang dihormati.
Lukas Enembe berhasil membangun dan memperkuat hubungan antar kelompok serta agama di wilayah Papua, menciptakan lingkungan yang kondusif. Kontribusinya sebagai gubernur memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat Papua.
Kontroversi dan Tantangan Hukum
Namun, kehidupan politik Lukas Enembe tidak terlepas dari kontroversi. Ia terjerat dalam kasus korupsi dan gratifikasi yang mengakibatkan hukuman penjara 10 tahun.
Kasus ini menimbulkan diskusi publik tentang integritas pejabat publik dan perlunya tata kelola pemerintahan yang baik. Tantangan kesehatan yang dihadapinya, termasuk sakit jantung, hipertensi, ginjal, kencing manis, diabetes, dan stroke, menambah kerumitan perjalanan hidupnya.
