MEDIA BLITAR - Kasus penyebab tewasnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo yang ditemukan di pinggir Tol JORR, memang sudah dinyatakan bunuh diri oleh Kepolisian.
Namun hingga saat ini, khalayak masih memberikan perhatian pada kasus Yodi Prabowo tersebut.
Tidak hanya itu, pihak keluarga Yodi juga menganggap bahwa ada kejanggalan dalam kasus meninggalnya editor Metro TV ini.
Baca Juga: Jimin BTS Bikin ARMY Khawatir, Perkara Salah Terjemahan Google Translate Pada Unggahannya di Twitter
Dugaan kepolisian yang meganggap Yodi tewas karena bunuh diri, masih belum diterima sepenuhnya oleh ayah dan ibu Yodi.
Menanggapi hal tersebut, akhirnya Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat angkat bicara.
Tubagus menjelaskan bahwa pihaknya sudah bekerja profesional dengan mengumpulkan bukti dan play tempat kejadian perkara (TKP) kematian Yodi Prabowo.
Baca Juga: Artis VS dan 2 Terduga Mucikari Ditangkap, Terkait Dugaan Prostitusi Online di Bandar Lampung
"Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya," kata Tubagus di Jakarta seperti dikutip MEDIA BLITAR dari RRI Selasa, 28 Juli 2020.
Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com sebelumnya dalam artikel "Praktisi Hukum Sebut Harusnya Darah Yodi Prabowo Cukup Banyak, Polisi: Untuk Apa Berbohong?", praktisi hukum Ricky Vinando mengungkapkan bila Yodi bunuh diri, maka darah yang keluar cukup banyak, lantaran volume darah pada tubuh manusia dewasa sebanyak 4,5 sampai 5,5 liter.