MEDIA BLITAR – Pada tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Dalam momentum tersebut di Gedung Sebaguna Pemerintahan Sumatra Utara, Kabupaten Deli Serdang Presiden Joko Widodo mengahadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa dunia pers era modern ini sedang tidak baik-baik saja. Ini disebabkan adanya banyak media digital yang mengorbankan isi kualitas berita dan jurnalisme autetik. Media sekarang memuat isi yang click bait.
“Algoritma raksasa digital cenderung hanya untuk mendukung kepentingan sisi bisnis dan mengalahkan konten sensasional demi uang. Terdapapat banyak hal sekarang ini mengorbankan isi berkualitas dan jurnalisme otentik. Kita semakin kehilangannya," ujarnya.
Baca Juga: Milenial Disebut Sebagai Generasi Strawberry : Apa Arti Generasi Srawberry? Sek di Sini
Presiden Jokowi juga mengatakan isu utama dunia pers bukan lagi mengenai kebebasan pers. Namun, isu utama saat ini sudah bergeser.
“Dulu kebebasan pers menjadi isu utama dalam dunia jurnalistik. Apakah isu utama sekarang tetap sama? Saya kira sudah dipindahkan.Karena kurang bebas apalagi kita sekarang ini,” ungkapnya.
Menurutnya pers saat ini telah mencakup seluruh media informasi yang ditampilkan pada bentuk digital. Semua dapat bebas dalam membuat berita. Permasalah utamanya dunia pers sekarang terletak pada pertangung jawabaan isi berita.
Baca Juga: Autobiography Film Karya Makbul Mubarak yang Sukses Kantongi 14 Penghargaan di Festival Film
Sekarang ini masyarakat kebanjiran berita yang mereka dapat dari media sosial dan digital lainya. Hal ini termasuk pada plafform asing yang tidak memiliki redaksi atau umumnya dikendalikan oleh artificial intelligence (AI).