Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Staus dari Siaga Menjadi Awas Berpotensi Adanya Aliran Lahar
"Hari ini, Minggu (4/12), persis satu tahun kembali terjadi awan panas guguran yang menjadikan warga terdampak harus mengungsi,
Saya koordinasi dengan Bupati Lumajang sejak jam 8.00 pagi. Saya juga koordinasi BPBD Jatim agar langsung turun melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum,
Sesuai koordinasi dengan Bupati Lumajang, dapur umum dianjurkan di Pronojiwo khususnya daerah yang dekat dengan desa Supit Urang yang terdampak paling parah," jelas Khofifah Indar Parawansa dikutip tim Media Blitar melalui akun instagram @khofifah.ip.
Dalam postingan yang sama, Gubernur Jawa Timur juga menyatakan bahwa ada 2.219 warga terdampak erupsi gunung Semeru.
Saat ini mereka berada di tenda pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD Jawa Timur dan pemerintan kabupaten Lumajang.
"Saat ini setidaknya ada dua belas titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2.219 jiwa (sedang proses pendataan)," lanjutnya.
Baca Juga: Namanya Tiba-tiba Ada di Grup WA, Wendy Cagur Ungkap Keluar dari Prediksi Denda Rp 150 Juta
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2022, juga berdampak pada akses jalan Lumajang – Malang.