Hujan Es Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia, Begini Penjelasan Deputi Bidang Meteorologi BMKG

- 22 Februari 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi - Hujan Es Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia, Begini Penjelasan Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Ilustrasi - Hujan Es Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia, Begini Penjelasan Deputi Bidang Meteorologi BMKG /Pixabay

MEDIA BLITAR – Fenomena cuaca ekstrim berupa hujan es akhir-akhir ini terjadi di beberapa wilayah di Surabaya, Jawa Timur.

Seperti diketahui, dalam sepekan fenomena hujan es telah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Beberapa wilayah tersebut antara lain seperti Lampung, Bekasi, Cianjur, dan wilayah lainnya dikabarkan mengalami fenomena hujan es.

Baca Juga: Profil dan Biodata Atta Halilintar, YouTuber Indonesia Suami Aurel Hermansyah, Resmi Jadi Orang Tua

Seringkali fenomena hujan es ini terjadi disertai hujan lebat dalam durasi yang singkat dengan kilat serta angin yang kencang.

Fenomena hujan es ini biasanya terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan butiran es yang jatuh dari awan, dan hanya terjadi dalam periode beberapa menit.

Kejadian ini dapat terjadi karena dipicu adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal regional yang cukup signifikan.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar Gatal – Janna Nick Viral TikTok, Kamu Gatal Gatal Gatal Bukankah Kau Sudah Berpunya

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi cuaca ekstrem seperti fenomena hujan es, hujan lebat, hingga puting beliung masih dapat terjadi hingga Maret-April 2022 mendatang.

Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi akibat dari fenomena ekstrim tersebut.

"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut serta dampak yang dapat ditimbulkan," kata Guswanto dikutip MediaBlitar dari Antara, Selasa, 22 Februari 2022.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Melahirkan, Atta Halilintar Unggah Foto Sang Buah Hati, Banjir Ucapan Selamat!

Beliau mengungkapkan bahwa hujan es terbentuk disebabkan oleh sistem awan konvektif jenis Cb atau Cumulonimbus yang memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut.

Sehingga kegiatan ini dapat membentuk butiran es di awan dalam ukuran yang cukup besar.

Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan Cb dikenal dengan istilah downdraft.

Baca Juga: Yoo Seung Ho Siap Gabung Dengan Agensi Baru, Perusahaan Seperti Apakah YG Entertainment?

Downdraft ini bisa membuat butiran es dengan ukuran besar yang terbentuk di puncak awak Cb, lalu turun ke dasar awan dan keluar dari awan, sehingga menimbulkan yang disebut dengan fenomena hujan es.

Kemudian karena kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan, maka butiran es yang keluar dari awan tidak dapat mencair dengan cepat di udara.

Maka ketika jatuh ke permukaan, butiran itu masih berbentuk butiran es yang dikenal sebagai fenomena hujan es, demikian penjelasan Guswanto.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah