MEDIA BLITAR - Beberapa persatuan perdagangan Arab telah mengumumkan boikot terhadap produk Prancis, sebagai bentuk protes atas komentar terbaru yang dibuat oleh Presiden Emmanuel Macron tentang Islam.
Hal ini akibat pernyataan Presiden Perancis, Emanuel Macron pekan lalu, setelah seorang guru di Prancis dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas yang ia pimpin, seraya berbicara soal kebebasan. Macron berujar sang guru 'dibunuh karena kaum Islam menginginkan masa depan kita'.
Dalam Islam, karikatur atau gambar yang menggambarkan Nabi dilarang, karena hal tersebut dianggap menghina agama Islam.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Atas pernyataannya tersebut, heboh tagar seperti #BoycottFrenchProducts yang berarti boikot produk Perancis, dan bahasa Arab #ExceptGodsMessenger menjadi tren di berbagai negara termasuk Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.
Bahkan tagar ‘Boikot’, ‘Macron’, dan ‘Islam’ menjadi tren di media sosial Indonesia. Tagar ‘Macron’ hingga saat ini, Senin 26 Oktober 2020 telah mencapai 900 ribu cuit di Twitter.
Dilansir dari Al Jazeera, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.
Baca Juga: Isu Proyek Komodo Viral, Kementerian LHK: Kami Pastikan Satwa Komodo Aman dan Terlindungi
Sementara di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif untuk produk-produk tersebut.