Seorang Balita 1,5 Tahun Meninggal Dunia, Karena Alat Swab Tes Tersangkut di Hidung

- 15 Juli 2020, 19:34 WIB
Balita berusia 1,5 tahun asal Arab Saudi yang tewas saat tes swab Covid-19.
Balita berusia 1,5 tahun asal Arab Saudi yang tewas saat tes swab Covid-19. /Twitter via Gulf News

MEDIA BLITAR - Rangkaian tes untuk mengetahui seseorang terpapar virus corona (COVID-19), rupaya bisa menuai bencana.

Seperti seorang balita di Shaqra, Arab Saudi yang masih berumur satu setengah tahun meninggal dunia setelah melakukan tes swab.

Diketahui balita tersebut meninggal usai mengikuti tes Covid-19 di Rumah Sakit Umum di Shaqra, Arab Saudi, dikutip Tim MEDIA BLITAR dari Pikiran-Rakyat.com melalui Al Arabiya pada hari Selasa, 14 Juli 2020.

Baca Juga: Meninggalnya Kepala Bapedda Jawa Timur Akibat Corona, Menambah Duka Yang Mendalam Bagi Indonesia

Awalnya dengan prosedur yang ada, sang balita tersebut pun diminta mengikuti rangkaian tes Covid-19. Hal tersebut dilakukan guna mengecek apakah bocah yang disembunyikan namanya ini membawa virus Covid-19 atau tidak.

Mengejutnya ketika proses pengecekan Covid-19, alat tes swab tersebut justru patah di dalam hidung korban.

Baca Juga: Sambil Menangis, Hana Hanifah Akhirnya Muncul dan Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Prostitusi

Dengan terjadinya peristiwa tersebut, dokter segera menangani untuk mencoba memberikan anastesi ke korban guna mengeluarkan patahan tersebut.

Sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Bocah 1,5 Tahun Tewas Usai Tes Swab Covid-19, Alatnya Patah dan Tersangkut di Hidung"

Sedihnya, bocah laki-laki itu ditinggalkan begitu saja oleh tim medis tanpa ditangani untuk lebih lanjut. Bocah yang masih dibawah umur tersebut pun kehilangan kesadaran lantaran ia kesulitan bernafas.

Meninggalnya sang anak pun begitu diseali oleh paman sekaligus kuasa hukum korban. Sang bocah pun meninggal dunia 24 jam setelah masuk ke rumah sakit.

Baca Juga: Pakai Masker Saja Tak Cukup, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru Untuk Metode Pencegahan Corona

Sebelumnya bocah laki-laki tersebut memang tidak ada penyakit apapun, hanya saja diketahui ibunya saat itu tengah demam.

"Anak itu tak punya penyakit kronis. Pada Jumat sore badannya panas lalu dibawa ke rumah sakit oleh ibunya. Meski cuma panas, dia tetap diminta ikut tes swab," ucap sang paman.

Sang paman menyebut, keponakannya kesulitan bernapas lantaran saluran udara di paru-parunya tertutup.

Baca Juga: Netizen Di Prank, Prilly Latuconsina dan Reza Rahadian Bakal Tunangan

"Ketika kami minta agar korban dipindah ke rumah sakit lain, kami harus duduk menunggu ambulans yang tak kunjung datang. Ketika zuhur, korban tak pula dipindahkan, dan justru meninggal dunia," jelasnya.

Dikutip dari Gulf News, ayah korban, Abdullah Al Joufan awalnya menolak upaya anastesi yang dilakukan oknum dokter tersebut. Ia bahkan meminta agar putranya ditangani dokter spesialis.

Sayangnya, petugas rumah sakit tersebut mengatakan dokter spesialisnya sedang tidak ada.

"Tapi, petugas rumah sakit mengatakan dokter spesialis sedang absen," ucap Abdullah.***(Agil Hari Santoso/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Ninditoo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x