MEDIA BLITAR - Organisasi Kesehatan Dunia mengadakan pertemuan darurat pada Jumat untuk membahas wabah cacar monyet baru-baru ini, infeksi virus yang lebih umum di Afrika Barat dan Tengah, setelah dilaporkan ada lebih dari 100 kasus dikonfirmasi atau dicurigai di Eropa.
Ini pun, digambarkan oleh Jerman sebagai wabah terbesar di Eropa, dan kasus telah dilaporkan di setidaknya sembilan negara - Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia dan Inggris - serta Amerika Serikat, Kanada dan Australia.
Spanyol melaporkan 24 kasus baru pada hari Jumat, terutama di wilayah Madrid di mana pemerintah daerah menutup sauna yang terkait dengan sebagian besar infeksi.
Baca Juga: Viral Kisah Asmara Kakek 65 Tahun Nikahi Gadis 18 Tahun, Maharnya Nggak Main-main
Lebih lanjut, seperti yang diwartakan Reuters bahwa sebuah rumah sakit di Israel merawat seorang pria berusia 30-an yang menunjukkan gejala yang konsisten dengan penyakit tersebut setelah baru saja tiba dari Eropa Barat.
Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan jarang menyebar ke luar Afrika, sehingga rangkaian kasus ini memicu kekhawatiran.
Namun, para ilmuwan tidak mengharapkan wabah tersebut berkembang menjadi pandemi seperti COVID-19, mengingat virus tersebut tidak menyebar semudah SARS-COV-2.
Baca Juga: Total Medali SEA Games 2021-2022: Indonesia Perkokoh Kemenangan
Cacar monyet biasanya merupakan penyakit virus ringan, ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.