"Saya berpikir Ben Wallace benar sekali, dia adalah Menteri Pertahanan kelas satu, mantan tentara dan perwira di Pengawal Skotlandia dengan banyak pengalaman dan saya pikir dia membawa tekad baja untuk masalah yang sangat serius ini," ucap sir Gerald mendukung.
Sir Gerald menjelaskan latar belakang Rusia menyerang Ukraina yang dipimpin oleh Putin karena pemimpin Rusia tersebut mempunyai dua hal kuat menjadi alasan penyerangan.
Hal pertama yang harus dipahami terkait Rusia dan Vladimir Putin sebagai pemimpin adalah kebencian atas pecahnya Uni Soviet yang terjadi di akhir perang dingin.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, dijelaskan pula bahwa Putin merupakan seorang perwira KGB.
Sebagai mantan pejuang militer pada masa itu, orang tertinggi Rusia tersebut tidak benar-benar memaafkan para leluhur yang sudah membuat Uni Soviet terpecah belah.
Kemudian hal kedua, menurut Sir Gerald Rusia menunjukkan konsep dan bentuk yang sama terjadi pada tahun 2008.
Pada tahun tersebut, Putin tidak takut melakukan invasi ke negara Georgia sekaligus mencaplok negara itu. Tindakan Presiden Rusia tersebut dianggap berkhianat atas pernyataan janji yang dibuat oleh pendahulunya, Boris Yeltsin tahun 1994.
"Pada tahun 2014 dengan sorotan penuh kepentingan dan publisitas barat, dia dengan telanjang memboikot perjanjian yang dibuat pendahulunya Boris Yeltsin pada tahun 1994 bahwa mereka akan menghormati perbatasan dan kemerdekaan serta kedaulatan Ukraina," katanya, dikutip dari laman Express oleh Media Blitar pada Jumat, 25 Februari 2022.