Tanggapi Situasi Invasi Rusia atas Ukraina, Palang Merah Desak Semua Pihak Lindungi Warga Sipil

- 24 Februari 2022, 22:12 WIB
Penduduk setempat berkumpul di dekat sebuah trailer kargo yang penuh dengan kotak berisi makanan dan produk kebersihan pribadi selama distribusi bantuan kemanusiaan dari Komite Internasional Palang Merah di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina, 17 Maret 2021. REUTERS/Alexander Ermochenko
Penduduk setempat berkumpul di dekat sebuah trailer kargo yang penuh dengan kotak berisi makanan dan produk kebersihan pribadi selama distribusi bantuan kemanusiaan dari Komite Internasional Palang Merah di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina, 17 Maret 2021. REUTERS/Alexander Ermochenko /

MEDIA BLITAR - Kepala Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Kamis, 24 Februari mendesak semua pihak dalam konflik Ukraina untuk menghormati hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil dan layanan penting seperti air dan pasokan listrik.

Lebih lanjut, seperti yang diwartakan Reuters bahwa Presiden ICRC Peter Maurer mengatakan dalam sebuah tweet: "Tim @ICRC menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan mereka harus dapat melanjutkan pekerjaan penyelamatan jiwa mereka."

Badan yang berbasis di Jenewa ini, memiliki sekitar 600 pekerja bantuan di seluruh Ukraina, termasuk 400 di timur, telah membantu menyediakan air di wilayah Donetsk setelah dua stasiun pompa air rusak akibat penembakan akhir pekan, yang telah mengganggu pasokan air untuk 1 juta orang.

Baca Juga: Kabar Terkini Invasi Rusia ke Ukraina Bikin Merinding, Kota Dibombardir Rudal, Presiden Ukraina Siap Melawan

Seperti yang diwartakan sebelumnya, jika Rusia meluncurkan invasi skala penuh terhadap Ukraina. Beberapa poin yang terjadi di antaranya yaitu:

- Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan "operasi militer khusus" melawan Ukraina pada Kamis pagi, untuk menghilangkan apa yang disebutnya sebagai ancaman serius.

- Putin mengatakan tujuannya adalah untuk mendemiliterisasi dan 'denazifikasi' Ukraina.

- Presiden Volodymyr Zelensky menyetujui dekrit tentang darurat militer, parlemen menyetujui tindakan itu.

Baca Juga: Konflik Rusia Ukraina Pecah, Presiden Zelensky Umumkan Darurat Militer

- Dari penjelasan dinas penjaga perbatasan Ukraina, Pasukan Rusia menyerang Ukraina dari Belarusia, serta Rusia dengan dukungan Belarusia sekitar pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Kamis, serangan diluncurkan dari Krimea.

- Tembakan terdengar di dekat ibukota Ukraina, Kyiv.

- Presiden AS Joe Biden mengutuk serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh militer Rusia melalui telepon dengan Zelensky.

Baca Juga: China Tolak Menyebut Langkah Rusia ‘Invasi’, Harap Warga di Ukraina Tetap Tinggal di Rumah

Dan dari beberapa kutipan terkait. Putin menyampaikan, "Saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus ... untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida ... selama delapan tahun terakhir," kata Putin. 

"Dan untuk ini kami akan berjuang untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” sambungnya.

"Dan untuk membawa ke pengadilan mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia."

Baca Juga: Jiper Lawan Ancaman Rusia yang Semakin Menjadi, Enam Negara Kirim Pakar Siber Mutakhir ke Ukraina Kenapa?

Kemudian Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter melayangkan aksi Putin alas hal ini, "Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang.”

Dan dalam kegiatan yang akan datang, Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan rekan-rekannya dari ‘Kelompok Tujuh (Group of Seven)’ pada Kamis pagi untuk memetakan tindakan yang lebih keras terhadap Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebut Biden sebagai "perang terencana" melawan Ukraina.

Baca Juga: Ketakutan Hadapi Ancaman Rusia, Enam Negara Kirim Pakar Siber Paling Mutakhir ke Ukraina Jadi Mata-mata?

Selain itu, para pemimpin Uni Eropa akan membahas sanksi terhadap Rusia pada pertemuan darurat Kamis nanti, seperti kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.

Kemudian Duta Besar NATO akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Kamis.

***

 

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x