Namun dalam video baru al-Zawahiri muncul dan bersumpah “Yerusalem Tidak Akan Pernah Yahudi,” dan memuji serangan al-Qaeda termasuk yang menargetkan pasukan Rusia di Suriah pada Januari.
Dalam pernyataannya itu, Al-Zawahiri juga merujuk penarikan militer AS dari Afghanistan setelah dua dekade perang.
Tapi mungkin, dia tidak menyebutkan pengambilalihan Taliban atas negara itu bulan lalu.
Ini mungkin menunjukkan bahwa video itu mungkin direkam beberapa bulan yang lalu dengan mengacu pada perjanjian Doha.
Desas-desus telah menyebar sejak akhir tahun lalu bahwa al-Zawahiri telah meninggal karena penyakit.
Sementara itu, Direktur SITE Intelligence Group Rita Katz mengatakan bahwa pemimpin Al Qaeda itu tampil dalam rekaman video berdurasi 61 menit dan 37 detik itu dirilis oleh Yayasan Media as-Sahab Al Qaeda.
“Dia masih bisa mati, meskipun jika demikian, itu akan terjadi pada atau setelah Januari 2021,” ujarnya.
“Kali ini dia membuktikan bahwa dirinya tidak mati, khususnya merujuk pada tragedi setelah Desember setelah rumor kematiannya muncul,” sambung Rita Katz.
Video berdurasi 60 menit itu juga tampaknya menunjukkan kelompok media pro-Al-Qaeda yang mengklaim pengambilalihan Taliban atas Afghanistan sebagai kemenangan bagi kelompok teror pembunuh itu.