Kini Muncul Wabah Baru Brucellosis di Tiongkok, Diduga Akibat Kebocoran Pabrik Biofarma

19 September 2020, 22:09 WIB
Brucellosis adalah penyakit menular pada manusia yang berasal dari infeksi binatang dan disebabkan oleh bakteri dari genus Brucella. /Foto: Ilustrasi bakteri brucella /.*/Pixabay

MEDIA BLITAR - Kali ini wabah baru muncul di Tiongkok yaitu brucellosis. Wabah ini muncul sejak November tahun lalu. Untuk pertama kalinya, pemerintah Ibu Kota Provinsi Gansu di Tiongkok barat laut mengeluarkan penghitungan resmi tentang wabah brucellosis tersebut.

Berdasarkan laporan otoritas kesehatan Lanzhou yang keluar sehari setelah laporan Caixin pada Senin, 14 September 2020. Caixin mengungkap mengenai kurangnya keterbukaan dan diagnosis formal pemerintah daerah telah menyebabkan ribuan pasien kehilangan kesempatan untuk menerima pengobatan paling efektif untuk penyakit tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Umumkan untuk Bersiap Perang di Laut China Selatan, Kerahkan Pesawat Tempur dan Pengebom

Menurut pernyataan yang dirilis pada Selasa, 15 September 2020, otoritas kesehatan Lanzhou melaporkan, 3.245 orang dikonfirmasi terinfeksi brucellosis dari 4.646 yang diperiksa. Hasil tersebut didapat setelah tes antibodi Brucellosis yang dilakukan pada hari Senin, 14 September 2020.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pabrik Biofarmasi Lanzhou yang membocorkan bakteri brucellosis karena tindakan desinfeksi yang gagal kemudian menyebabkan wabah, akan mulai memberi kompensasi kepada pasien yang terinfeksi mulai bulan depan.

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian kompensasi, maupun kondisi pasien yang menerima perawatan medis.

Baca Juga: BLT Tahap 4 Siap Cair! Ini Bocoran Prediksi Tanggal Cairnya BLT Tahap 4

Baca Juga: Segera Daftar! 4 Bantuan BLT Diperpanjang hingga 2021, Mulai Rp 500 Ribu hingga Rp 2,4 Juta

Setelah wabah, pihak berwenang setempat melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa kebocoran tersebut akibat penggunaan pembersih kedaluwarsa oleh pabrik Biofarmasi Lanzhou saat memproduksi vaksin brucella antara 24 Juli dan 20 Agustus.

Hal itu mengakibatkan bakteri memasuki sistem pembuangan pabrik dan menginfeksi staf dan siswa di Institut Penelitian Hewan Lanzhou yang berada di dekatnya.

Artikel ini telah tayang di Portal Jember dalam artikel yang berjudul "Covid-19 Belum Usai, Tiongkok Dilanda Wabah Brucellosis Akibat Kebocoran Pabrik Biofarmasi".

Sebelum terungkap, otoritas setempat mengkonfirmasi pada akhir Desember bahwa hanya 203 orang positif terinfeksi dari sekira 4.000 orang yang dites menggunakan antibodi brucellosis.

Baca Juga: BLT Tahap 4 Siap Dicairkan Oleh Pemerintah! Ini Bocoran Prediksi Tanggal Cairnya BLT Tahap 4

Akan tetapi, penyelidikan Caixin menemukan bahwa skala wabah itu jauh melampaui apa yang telah diungkapkan pihak berwenang.

Pada akhir Februari, lebih dari 3.000 orang dinyatakan positif terinfeksi brucellosis yang mencakup hampir semua kelompok umur.

213 orang dari Institut Penelitian Hewan, delapan dari Pabrik Biofarmasi Lanzhou, lebih dari 2.500 penduduk kompleks perumahan terdekat, dan lebih dari 150 orang dari daerah yang lebih jauh.

Baca Juga: Ingin Dapat Bantuan BLT Rp 2,4 Juta Untuk UMKM? Simak Info dan Cara Terbarunya

Laporan tersebut mengatakan, kurangnya diagnosis formal menyebabkan ribuan pasien yang terinfeksi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawatan efektif dan membuat kondisi mereka kronis, sehingga sulit disembuhkan dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Meski pejabat setempat menyatakan bahwa mereka yang terinfeksi akan sembuh sendiri seiring berjalannya waktu, banyak penduduk masih menderita penyakit yang mengganggu kualitas hidup mereka.

Dikutip dari The Straits Times, manusia dapat terjangkit brucellosis, atau yang dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania, ketika mereka bersentuhan dengan hewan atau produk hewani yang terinfeksi.

Baca Juga: Setelah Arief Budiman, Kali ini Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi Juga Positif Covid-19

Namun, sampai saat ini, tidak ada bukti yang menyebut bahwa penyakit ini dapat menyebar dan menular dari manusia ke manusia.

Penyakit ini dapat mengakibatkan beberapa gejala, yang paling banyak dirasakan adalah demam berulang kali, nyeri sendi, sakit kepala parah, dan beberapa gejala lainnya.

Brucellosis kronis sangat sulit disembuhkan dan dapat menyebabkan kelesuan serta demam terus-menerus pada pasien. Gejalanya bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, meski penyakit ini jarang mematikan.

***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler