Jejak Kontroversi Salman Rushdie, Penulis Novel The Satanic Verse yang Dikecam Komunitas Muslim Dunia

13 Agustus 2022, 11:54 WIB
Jejak Kontroversi Salman Rushdie, Penulis Novel The Satanic Verse yang Dikecam Komunitas Muslim Dunia /Reuters/Dylan Martinez/

MEDIA BLITAR – Salman Rushdie Diberitakan menderita cidera serius saat ditikam berulang kali oleh pria tak dikenal.

Penikaman tersebut terjadi ketika Salman Rushdie menghadiri acara di Chautauqua Institution, negara bagian New York, pada Jumat 12 Agustus 2022, waktu Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, penikaman Rushdie di atas panggung disaksikan langsung oleh peserta yang hadir termasuk reporter Associate Press.

Baca Juga: Prediksi Starting XI, dan H2H Bali United vs Arema: Ujian Berat di Hari Ulang Tahun Singo Edan

Pada saat penulis novel Ayat-ayat Setan tersebut diperkenalkan, seorang pria tak dikenal naik ke atas panggung dan langsung memukul dan menusuk Rusdhie sebanyak 10-15 kali.

Penulis kelahiran India tersebut menderita luka cukup parah dan langsung dilarikan ke rumas sakit dengan ambulans, sedangkan pelaku langsung diamankan oleh pihak kepolisian New York.

Dari perkembangan terkini, identitas pelaku telah dipublikasikan kepolisian New York yaitu Hadi Matar, seorang pria 24 tahun asal Fairview, negara bagian New Jersey.

Baca Juga: Komentar Pelatih Vietnam Pasca Kalah dari Timnas U-16 di Final AFF, Akui Tekanan Suporter dan Sikap Wasit

Jejak Kontroversi Salman Rushdie

Pemenang Booker Prize berusia 75 tahun tersebut memantik kecaman dari Komunitas Muslim dunia ketika menulis novel Ayat-ayat Setan ( The Satanic Verse).

Dia telah menghadapi ancaman pembunuhan selama lebih 30 tahun setelah novel tersebut terbit pada tahun 1988.

Novel The Satanic Verse sendiri adalah karya ke-empat Salman Rushdie selama karirnya di bidang sastra.

Baca Juga: Ternyata Ini Arti Kode 303? Benarkah Terkait Judi Online Kapolri Perintahkan Usut Tuntas Sampai ke Akar

Lahir dari keluarga Muslim di Mumbai, India, Rushdie pernah dengan sangat keras menyuarakan kritik tentang ekstremisme agama dan juga opresi di negaranya.

Termasuk kepada pemerintah nasionalis Hindu yang saat itu ada di bawah pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Dalam biografinya yang diterbitkan Brittanica, tercatat jika Salman Rushdie adalah seorang penganut Atheisme.

Baca Juga: LIVE Streaming Freiburg vs Dortmund Liga Jerman, Sabtu 13 Agustus Dini Hari Pukul 01.30 WIB

Novel Ayat-ayat Setan sendiri sangat menyinggung umat Muslim di dunia karena mengandung unsur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Ketika The Satanic Vers terbit, India adalah negara pertama yang melarang novel tersebut, diikuti dengan Pakistan dan berbagai negara Muslim lain.

Pemimpin Besar Iran, Ayatollah Khomeini, mereaksi novel tersebut dengan mengeluarkan fatma agar penulis ini dibunuh.

Pemerintan Iran sempat menawarkan imbalan sebanyak 3 juta Dolar AS bagi siapa saja yang bisa membawa kepala Salman Rushdie.

Baca Juga: BIODATA Salman Rushdie, Penulis Ayat-ayat Setan yang Ditikam Pria Tak Dikenal Saat Manggung di New York

Salah satu hal yang dianggap penghujatan adalah penggambaran karakter dua perempuan penghibur dalam novel tersebut yang dinamai sesuai dengan nama istri-istri Nabi Muhammad SAW.

Meski begitu, novel ini dipuji sejumlah pihak dan sempat memenangkan penghargaan Whitbread.

Namun kecaman terhadap buku ini semakin meningkat dan dua bulan kemudian setelah penerbitan, banyak aksi protes di jalan-jalan.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film tentang Kemerdekaan Indonesia, Cocok Rayakan Momen HUT RI ke-77 Indonesia

Massif nya ancaman terhadap keselamatannya membuat Rushdie harus bersembunyi dibalik pemerintahan Inggris dan menempatkannya di bawah perlindungan polisi selama puluhan tahun.

Selama dua dekade terakhir saat dia hidup dibawah ancaman, Rushdie telah menerbitkan karya-karya lain seperti Shalimar the Clown, The Enchantress of Florence, Two Years Eight Monthsand Twenty-Eight Nights,The Golden House, serta Quichotte.***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler