Karena Gabut, Satpam Museum di Rusia Corat-Coret Lukisan Bernilai Jutaan Dolar

12 Februari 2022, 20:28 WIB
Karena Gabut, Satpam Museum di Rusia Corat-Coret Lukisan Bernilai Jutaan Dolar //Three Figures Anna Leporskaya

MEDIA BLITAR - Karena merasa bosan dan "gabut" seorang satpam museum di Rusia merusak lukisan bernilai mahal. 

Dia dilaporkan merusak lukisan tersebut dengan menambahkan gambar mata di lukisan yang menggambarkan tiga orang tanpa wajah. 

Aksi tersebut dilakukan oleh satpam yang ternyata baru sehari bekerja di tempat itu.

Baca Juga: Seragam Baru Satpam Indonesia Menjadi Warna Abu Hingga Netizen Mirip dengan Polisi India

Lukisan yang Ia rusak berjudul "Three Figures" yang dilukis oleh Anna Leporskaya, yang diperkirakan dibuat antara tahun 1932 dan 1934.

Ia adalah murid dari salah satu seniman besar Rusia, Kazimir Malevich. 

Leporskaya sendiri diketahui lahir pada tahun 1900-an. 

Baca Juga: Polisi Resmi Perkenalkan Seragam Baru Satpam di HUT ke-41, Dari Coklat Muda Menjadi Krem

Walaupun secara resmi belum diberi harga, namun lukisan tersebut diasuransikan senilai 1.4 juta dolar.

Pada saat kejadian, lukisan itu sedang dipajang di Museum Boris Yeltsin, yang terletak di kota Ekaterinburg, Rusia. 

Alexander Drozdov, selaku direktur museum tersebut menyatakan bahwa pelaku yang telah berusia 60 tahun sudah dipecat akibat ulahnya itu.

Baca Juga: Viral! Penampakan Seragam Baru Satpam, Netizen Sebut Mirip Polisi India

Menurut Anna Reshetkina, kurator museum tersebut, lukisan tersebut dirusak menggunakan bolpoin.

Walaupun begitu, lukisan ini dikabarkan masih bisa diperbaiki. 

Proses perbaikan lukisan tersebut ditaksir butuh biaya 4.600 dolar AS, atau sekitar Rp66 juta pada saat artikel ini ditulis.

Kejadian ini sebenarnya terjadi pada Desember 2021 silam. 

Baca Juga: Lucinta Luna Goda Ojol dan Satpam ini dengan Suara Asli, Driver: Astaghfirullah

Pada awalnya, pihak berwenang menolak untuk mengusut kejadian ini. 

Kasus ini tidak diusut karena kerusakan yang ditimbulkan dianggap tidak terlalu parah. 

Namun setelah mendapat berbagai keluhan, sekarang Kementerian Urusan Dalam Negeri Rusia memulai upaya investigasi.

Tergantung dari hasil penyelidikan, pelaku terancam hukuman penjara selama tiga bulan.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: The Blaze

Tags

Terkini

Terpopuler