Network
Sehingga penguburan atau pemakaman kembali kepada kodrat seperti asal dia dilahirkan, sehingga sebaiknya dimakamkan sebagai lai-laki sesuai dengan jenis kelamin ketika dilahirkan.
“Kondisi seperti ini (operasi Transgender) secara fikir dia tetep laki-laki, artinya pengebumiannya sepanjang saya tahu kembali kepada kodrat sebagaimana dulu dia dilahirkan, maka seyogyanya dia dikuburkan sebagai laki-laki,” jelas Gus Miftah.
Baca Juga: Disebut Telantarkan Orang Tua, Gus Miftah Akui Jarang Pulang Kampung Karena Hal Ini
Perlakuan jenazah dalam hukum fikih islam, menunjukkan perbedaan dalam prosesi oerawatan jenazah.
Perbedaan ini terletak kepada jumlah kain kafan yang digunakan, niat sholat dan juga doa yang menggunakan “dhomir” berbeda antara laki-laki dan perempuan.
“Dari jumlah kain kafan laki-laki dan perempuan beda, terus soal niat sholat jenazah laki-laki dan perempuan beda, doanya kalau laki-laki menggunakan dhomir “hu” dan perempuan menggunakan dhomir “ha”,” lanjut Gus miftah menjelaskan.
lebih lanjut Gus Miftah menyarankan untuk nantinya melakukan pemakaman sesuai dengan fikihnya saja, kodratnya sejak lahir laki-laki maka sebaiknya dimakamkan sebagai laki-laki. ***
